Sahabat Pejuang Data: Gumi sasak yang
terletak di pulau Lombok telah ada sebelum masa penjajah belanda menghampiri
pulau seribu masjid ini.
Berikut kami akan uraian asalmuasal Gumi
Sasak dan Kerajaan-Kerajaan di Lombok Tempo dulu. Yuukkk simak dengan baik-baik
semoga bermanfaat terutama kita sebagai keturunan orang-orang sasak.
Gumi Sasak
merupakan sebuah tempat bagi orang-orang Sasak menggantungkan harapan dan
kehidupannya. Di tanah tersebut, orang-orang Sasak melakukan
serangkaian proses kehidupan dari generasi
ke generasi dan melahirkan bagian-bagian penting yang harus diketahui oleh
generasi mudanya. Kesuburan tanahnya mampu menopang kehidupan orang-orang Sasak
karenasumber air yang mengalir dari gunung Rinjani secara
terus-menerus,sehingga menjadi berkah tersendiri bagi orang-orang Sasak. Dari
beberapa catatan dan informasi, asal-usul suku Sasak yang mendiami pulau
Lombok adalah ras Mongoloid di AsiaTenggara. Penemuan situs sejarah yang paling
penting untuk mengetahui kehidupan prasejarah di Gumi Sasak adalah
penemuan benda-benda arkeologis di
Gunung Piring, Truwai, kecamatan Pujut kabupaten Lombok Tengah.
Adapun yang
ditemukan adalah periuk utuh, kereweng, kerangka manusia, sisa kulit
kerang, arang, fragmenlogam dan binatang. Sumber informasi sejarah lainnya
diperoleh dari cerita-cerita rakyat, babad lontar dan peninggalan berupa makammaupun masjid. Pada saat ini pulau Lombok didiami oleh percampuran antara suku Sasak dengan
suku-suku dari Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara.
Sebagian kecil lainnya terdapat masyarakat keturunan China dan Arab. Pada tahap
selanjutnya, seiring dengan adanya berbagaimacam pengaruh dari luar, muncul
sebuah aliran kepercayaan yang disebut Boda. Boda bukanlah agama
Budha tetapi bertumpu pada aanasir Animisme,
Dinamisme, Panteisme, dan Antropomorfisme. Oleh sebab itu, pemujaan dan
penyembahan roh-roh leluhur dan berbagai dewa lokal lainnya merupakan
fokus utama dari praktek keagamaan Sasak-Boda. Sementara agama
Budha dan Hindumenjadi anutan nenek moyang
suku Sasak setelah mereka berada di bawah kekuasaan Sriwijaya dan
Majapahit. Pada saat itu kerajaan Sriwijaya
dan Majapahit memiliki pengaruh kekuasaan yang meliputi seluruh wilayah
nusantara.
Sebagian besar penduduk Gumi Sasak
adalah pemeluk agama Islam, sisanya
penganut agama Hindu, Budha dan sebagian kecil beragama Kristen. Kehidupan
antar umat beragama berjalan rukundan damai. Kegairahan umat Islam dalam
menjalankan kehidupan beragama terlihat dalam membangun tempat
peribadatan, sehinggahampir di seluruh tempat
di pulau Lombok terdapat masjid. Itulah sebabnya pulau Lombok dikenal juga
sebagai Pulau Seribu Masjid. Sebelum penyebaran agama Islam datang ke pulau
Lombok, masyarakat Lombok percaya akan adanya roh-roh nenek moyang, kepercayaan
ini disebut animisme. Selain itu, masyarakat juga percaya bahwa setiap
benda memiliki kekuatan gaib, kepercayaan inidisebut dinamisme. Agama Islam
berkembang dengan cepat di GumiSasak karena menggunakan pendekatan tasawuf
dalam penyebarannya. Ajaran Islam tasawuf menjadi suatu ketertarikanutama bagi masyarakat suku Sasak karena pada
umumnya ajaran inimengajarkan dimensi mendalam dalam pemahaman ketuhanan
dankeagamaan. Ajaran Tasawuf ini pulalah yang kemudian menjadiacuan umum dalam
membentuk sikap dan tindakan (perilaku)masyarakat Sasak.
Di sisi lain
pemahaman yang belum mendalamdan adanya pengaruh Hindu memunculkan Islam Wetu
Telu. IslamWetu Telu merupakan sinkretisme (gabungan) dari ajaran
Islam danHindu.Di dalam babad dan lontar,
disebutkan beberapa kerajaanyang pernah ada di pulau Lombok. Diantaranya
adalah: kerajaanDesa Lae', Suwung, Pamatan, Selaparang, Lombok, Mumbul,Pemokong,
Bayan, Sokong, Langko, Penjanggik, Parwa, Kedaro,Karangasem Lombok (Singasari) dan Mataram. Beberapa kerajaanlainnya
meliputi desa-desa (wilayah) kecil yang disebut Kedatuan.Di masa lalu,
kehidupan masyarakat suku Sasak berada di bawah tekanan kaum penjajah
(kerajan Bali, Belanda dan Jepang)dalam waktu yang sangat lama. Hal yang patut
disyukuri kemudianadalah diproklamasikannya kemerdekaan Republik Indonesia
padatanggal 17 Agustus 1945. Dalam prosesnya, negara baru
Republik Indonesia terus mengalami berbagai, perubahan bentuk
negara,hingga akhirnya kembali lagi ke dalam bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) pada tanggal 15 Agustus 1950. Kedua peristiwa itu merupakan tonggak penting
dimana masyarakat Sasak mampu berdiri sebagai manusia-manusia merdeka
seperti anak bangsa lainnya.
ZAMAN PRA SEJARAH
DAN ASAL-MUASAL PENGHUNI GUMI SASAK.
Banyak peristiwa- peristiwa penting yang terjadi di masa lalu hingga hari ini, akan tetapi sebagian besar peristiwa-peristiwa
tersebut tidak dicatat atau ditulis. Pada
masa tersebut mungkin orang belum mengenal huruf atau budaya baca-tulis sehingga
tidak adaketerangan-keterangan yang ditinggalkan secara tertulis. Sumber-sumber
yang menjadi informasi adalah penemuan benda-benda arkeologis seperti penemuan tengkorak,
tulang-belulang manusia purba, alat-alat dan senjata sederhana serta jejak
jejak yang ditinggalkan pada lingkungan alam(geologis). Masa itu disebut dengan
zaman prasejarah. Sedangkan masa setelah manusia mengenal tulisan sehingga
berbagai peristiwadapat tercatat, disebut sebagai zaman sejarah. Kehidupan
nenek moyang Gumi Sasak pada zaman prasejarah sangat menarik untuk
dipelajari serta memiliki ciri khasyang berbeda dengan suku-suku lainnya
di Indonesia. Kekhasan tersebut dapat
dilihat dari struktur dan model budaya yang kini berkembang. Berbagai
penemuan-penemuan yang diperoleh oleh masyarakat belum mendapatkan jawaban
karena memang belum dilakukannya penelitian dengan menggunakan teknologi
tingkat tinggi seperti radioisotop.Sampai saat ini, sumber informasi yang dapat
dijadikan sebagai kajian tentang perjalanan orang-orang Sasak sejak eksisnyadi
pulau Lombok adalah melalui cerita-cerita rakyat, babad lontar,
barang-barang peninggalan masa lalu, dan
hasil penemuan artefak/bukti arkeologis lainnya. Sementara cerita-cerita rakyat
dan babad lontar ini secara keilmuan belum bisa dijadikan sebagai acuan ilmiah untuk mengetahui tentang kebenaran sebuah peristiwa dalam
sejarah. Penemuan-penemuan di Gunung
Piring, desa Truwai kecamatan Pujut,. Lombok Selatan oleh Proyek Penggalian dan
Penelitian Purbakala Jakarta pada tahun 1976 sedikit banyak memberikan gambaran tentang tata-cara hidup serta
sumber bahan makanan masyarakat suku Sasak masa larnpau. Adapun
penemuan-penemuan tersebut berupa periuk utuh, kereweng, kerangka manusia,.
sisa kulit kerang, arang, fragmenlogam dan binatang. Selain penemuan arkeologis
tersebut, juga ditemukan arca Budha Awalokiteswara, nekara dan batu nisan
yang berhuruf China dan Arab. Penemuan-penemuan tersebut memberisinyalemen
bahwa masyarakat suku Sasak masa lampau telah menjalin hubungan yang intens
dengan dunia luar.
Dari
penemuan benda-benda purbakala di Lombok Selatan dapat disimpulkan
bahwakira-kira pada akhir zaman perunggu, pulau Lombok bagian selatantelah
dihuni oleh.sekelompok manusia yang sama kebudayaannya dengan penduduk di Gua
Tabon Vietnam Selatan, penduduk di PulauPallawan-Filipina, penduduk di
Gilimanuk Bali, dan penduduk diMalielo-Sumba. Menurut Drs. M. M.
Sukarto dan Prof. Solheim, guru besar di
Universitas Hawai, kebudayaan di Gunung Piring itutermasuk ke dalam Shan
Huyn Kalanny Tradition. Umum diketahui bahwa
manusia purba di Indonesia merupakan jenis homo sapiens.Terdapat dua ras homo
sapiens di Indonesia, yaitu ras Mongoloid dan ras Austromelanesoid. Adapun
penyebaran kedua ras tersebut:
1.
Ras Mongoloid, khusus sub ras
Melayu-Indonesia, tersebar disebagain besar
wilayah Indonesia terutama Indonesia yangterletak di bagian barat dan selatan
antara lain Sumatera, Jawa,Bali, dan Lombok.
2.
Ras
Austromelanesoid, tersebar di wilayah Indonesia bagiantimur terutama Irian Jaya
dan pulau-pulau sekitamya.
Nenek moyang suku bangsa Indonesia
menyusuri lembah-lembah sungai di Vietnam dan Thailand sampai di Semenanjung Malaya.
Kemudian dengan menggunakan perahu bercadik merekadatang ke nusantara, mendarat
di Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, Bali, Nusa Tenggara
termasuk Lombok sampai ke Flores danSulawesi
Selatan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penghuni suku di pulauLombok berasal dari Asia Tenggara. Adapun
kemudian penduduk pendatang nusantara berasal dari Bali, Sulawesi
Selatan, Jawa,Kalimantan, Sumatera, Maluku dan Nusa Tenggara Timur.
KEHIDUPAN ZAMAN
PRASEJARAH DI GUMI SASAK
Salah satu petunjuk tentang kehidupan masa
lampau adalahadanya berbagai peninggalan, termasuk peninggalan berupa
jejak geologis yang dapat diamati pada bentangan alam. Lokasi
Belongas,Sekaroh dan lokasi sekitarnya merupakan wilayah berbatu
kapur yang kini kurang subur dan ditumbuhi semak-semak
lantana.Ketidaksuburan ini disebabkan oleh kebiftsaan nenek moyang sukuSasak
pada masa meramu yang biasa hidup berpindah-pindah. Nenek moyang suku
Sasak pada awalnya hidup berpindah-pindah dari satutempat ke tempat lainnya
untuk mengumpulkan bahan makanan darihewan dan tumbuhan.Kemudian pada tahap
selanjutnya nenek moyang suku Sasak bermukim (bertempat tinggal)
secara berkelompok. Hidupnya sudah lebih teratur dan membentuk pola-pola
kepemimpinan di tempattinggalnya. Klasifikasi pemukiman masyarakat Sasak
zaman prasejarah terdiri dari pemukiman di daerah pantai dan pemukimandi
daerah pedalaman. Dijelaskan sebagai berikut:
1.
Pemukiman di daerah pesisir pantai.
Nenek moyarig
kita yang tinggal di pesisir pantai mengambilmakanan dari pantai dan laut. Bukti
tentang kelileradaannyaadanya alat yang ditemukan seperti jaring (kerakat),
alat penangkap cumi-cumi dan adanya sisa kerang.
2.
Pemukiman di daerah pedalaman
Nenek moyang
kita yang tinggal di daerah pedalaman (hutan)melqgambil bahan makanannya dari
hutan maupun sungai-sungaiyang ada di dalam hutan. Adapun jenis alat yang telah
ditemukandan kini disimpan di Museum NTB yaitu alat-alat berburu sepertitombak,
jaring, serta kodong ipin yang digunakan untuk menangkap udang dan kodong lindung yang dipergunakan untuk menangkap belut
SISTEM KEPERCAYAAN
Kehidupan menetapmenimbulkan ikatan
antaramanusia dengan alamsekitarnya. Dengan demikiannenek moyang orang Sasak (Lombok) percaya
bahwasetiap benda memiliki rohyang disebut kepercayaananimisme.Bukti nenek moyang orang Sasak percaya
adanya roh-rohnenek moyang adalah penemuan situs penguburan di Gunung
Piringyang berada di daerah perbukitan. Menurut mereka, di bukit-bukityang
tinggi tersebutlah roh nenek moyang bersemayam. Selain itu,mereka percaya bahwa
setiap benda memiliki kekuatan gaib. Olehsebab itu, mereka menyembah dan memuja
roh-roh agar tidak terjadi bencana alam.Salah satu alat upacara yang
dipergunakan oleh nenpk moyang orang Sasak adalah nekara. Hal ini terbukti
dengan adanya penemuan nekara di desa Pringgabaya pada tahun 1999. Akan
tetapisangat disayangkan bahwa nekara tersebut rusak pada saat penggalian
materi batu di wilayah tersebut. Nekara yaitu semacamtambur besar,
bentuknya seperti dandang terbalik dan dijadikansebagai benda pusaka, dianggap suci dan dipuja pada waktumengadakan
kegiatan upacara.
Seiring dengan semakin banyaknya pengaruh
dari luar, makaintegrasi kepercayaan lokal dengan luar menimbulkan
adanyasinkretisme dalam ajaran-ajaran yang telah dianut sehingga munculsistem
kepe.rcayaan yang disebut Boda.Boda merupakan anasir atau unsur dari berbagai
kepercayaan.Yaitu unsur dari animisme, yang percaya bahwa segala
sesuatumempunyai roh, kemudian dinamisme, yang percaya bahwa setiapmakhluk
memiliki kekuatan gaib, juga antropomorfisme yangmelakukan pengenaan ciri-ciri
manusia pada binatang atau bendamati, serta politeisme yang percaya terhadap
banyak Tuhan.Pengaruh sinkretisme di dalam kepercayaan Boda ini, masih
bertahanhingga pertengahan abad ke20 ini, yaitu masih mempercayai adanyakekuatan
makhluk supernatural. Makhluk tersebut antara lain:
A.
Betara Guru
yaitu raja
dewa-dewa yang menurunkan raja-rajaLombok.
B.
Bidadari
yaitu sebangsa
dewi yang hidup di Madya antaraawang-awang.
C.
Bebodo’
yaitu sebangsa
hantu yang berkeliaran bila magrib tiba,terutama pada malam Jum'at. Itulah
sebabnya pada saat-saat itu,anak-anak dilarang bermain-main. la suka
menyembunyikan anak kecil yang diberi makan ulat. Untuk menemukannya
dipukulkan parang buntung.4.
D.
Bake'
Juga sebangsa
hantu yang sangat jahat membuat manusiasakit. Tempat
tinggalnya dihutan, batu-batu besar dan
pohonkayu yang rindang.
E.
Belata'
sama halnya
dengan bake, hanya perbedaannya belatamakan orang.
F.
Bebai
Sejenis makhluk
halusyang kecil, tidak semua orangdapat melihatnya.
Bebaidipelihara oleh selak.7.
G.
Sela'
Sebenarnya
bukanlah makhluk halus melainkan manusia biasa. Seorang dapat menjadi sela
disebabkan memiliki ilmu sejenis sihir. Oleh sebab itu, ia dapat menjadi
sesuatu sesuaikehendaknya. Ada juga orang menjadi sela' karena keturunan, demikian
juga orang yang beristrikan sela', maka ia menjadi sela'.Jenis sela' ada dua
yaitu:
a.
Sela' Beleq kekuatannya lebih besar dan lebih hebat dalam
menghancurkan kekuatan lawan. Umumnya memakan bangkai dan kotoran manusia.
b.
Sela' Bunga
Hidupnya di angkasa
dan selalu mencari musuh di malam hari. Sela' bunga tidak memakan makanan yang
kotor seperti halnya sela' beleq.
ZAMAN KUNO GUMI
SASAK
Pada periode akhir zaman prasejarah,
masyarakat GumiSasak telah mulai mengenal kehidupan secara teratur. Nenek moyangorang
Sasak melakukan hubungan dengan dunia luar sehingga berbagai peralatan
semakin berkembang dengan adanya sating tukar-menukar barang, mulai dari
barang-barang untuk melengkapikebutuhan hidup sehari-hari hingga
perhiasan. Benda-benda darihasil temuan
tersebut merupakan kekayaan budaya material yangdapat menggambarkan
tentang aktivitas dan kreativitas kehidupanmasa
lalu.Penemuan lain seperti, piring porselin dan buli-buli,menunjukkan adanya
hubungan masyarakat gumi Sasak denganChina. Piring porselin tersebut
diperkirakan berasal dari abad XII Msampai dengan abad XIII M pada masa Dinasti
Sung. Sedangkan buli-buli berasal dari masa Dinasti Yuan abad XIII M dan
XIV M.Selain itu, ditemukan juga kedudeng, yang biasa
dipergunakansebagai perhiasan pada masyarakat desa Bayan. Hal ini sangatlah beralasan karena bangsa China telah
menguasai jalur perdaganganlaut. Perdagangan lewat jalur laut memungkinkan
terjadinya arusdagang dalam jumlah besar sehingga barang-barang yang
berasaldari China juga banyak ditemukan di Gumi Sasak.Penemuan batu nisan yang
bertuliskan huruf China dan Arabdi Pringgabaya masih belum menunjukkan jawaban
yang pasti
tentang hubungan China dengan Islam di Gumi Sasak karena belumadanya kajian secara khusus tentang hal tersebut.
A.
PENGARUH HINDU-BUDHA
Dalam
kehidupan yang lebih teratur, nenek moyang kitamenerima berbagai pengaruh baik
yang berasal dari pengaruh agamaBudha maupun pengaruh dari agama Hindu.
Pengaruh Agama Budhatelah dapat diketahui sejak awal keberadaan
kerajaan-kerajaan yangada di Indonesia seperi Kutai, Tarumanegara dan
Sriwijaya. Ketikakerajaan Sriwijaya berkuasa, pulau Lombok (Gumi
Sasak)disebutkan sebagai wilayah kekuasaannya. Adapun wilayah.kekuasaan
Sriwijaya meliputi: Sin-to (Sunda), yang berbatasandengan Yong-ya-lu (Jenggala);
Batas Suchi-ton (Sriwijaya), adalahSuito. Disamping kekuasaan Yong-ya-lu juga
Ta-ban (Tumapel),Pohu-yuan, Ma-teng (Medang),
Hsi-ning, Teng-che, Ta-kang, Huan-ma-chu, Ma-li (Bali) Niu-lun (Lombok), Tan
jung-wu-lo (TanjungPura, Kalimantan), Ti-wu (Timor), Peng-ya-i (Banggai,
Sulawesi),Wa-nu-ku (Maluku)Bukti
konkrit adanya pengaruh agama Budha di Gumi Sasak adalah:
1.
Temuan empat
buah arca Budha dari perunggu pada tahun 1960 di Lombok Timur tepatnya di Batu
Pandang, kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur. Keempat patung Budha tersebutkini
disimpan di Museum Nasional Jakarta. Dua di antara patung tersebut dikenal
sebagai Tara dan Awal okiteswara. Menurut Dr. Soekmono, satu diantaranya mirip
dengan patung Budha yang terdapat di candi Borobudur berasal dari abad IX M dan
X M.
2.
Penemuan sebuah
genta di Pendua, desa Sesait, kecamatanGangga Lombok Barat. Genta yang
ditemukan terbuat dari perunggu, bentuknya menyerupai stupa dengan tangkai
bagianatas diberi hias wajra berujung lima. Wajra adalah tanda dewaIndra atau
tanda pendeta Budha.Setelah runtuhnya kerajaan Sriwijaya, maka
muncullahkerajaan Majapahit. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan
Keruntuhan Sriwijaya, diantaranya
adalah: serangan dari Colomandala di India, daerah kekuasaan di Semenanjung
Malaya melepaskan diri, munculnya
Kertanegara sebagai raja Singasari yang bercita-cita menyatukan nusantara,
serta adanya ekspedisi Pamalayu tahun 1275 M. Kerajaan Majapahit Merupakan kerajaan yang bercorak Hindu
terbesar dan memiliki pengaruh sangat luas di nusantara.Keberadaan pulau
Lombok (Gumi Sasak) sendiri tertulis dalam kitab Negara Kertagama karya Mpu Prapanca pada zaman kerajaan Majapahit.
Nama pulau Lombok disebutnya dalam Sarga XIII danXIV dengan perincian sebagai
berikut: "Jawa, Sumatera, Kalimantan, Semenanjung Malaya, Maluku, Nusa
Tenggara, Sulawesi dan IrianJaya. Sesudah gurun maka sampailah kita ke daerah
pulau Lombok Mirah Sasak yang utama".Sebagai wilayah kekuasaan
Majapahit, maka pengaruh agamaHindu berkembang juga di Gumi Sasak. Hal itu
dibuktikan melalui:
1.
Temuan Arca
Siwa Mahadewa Tahun 1950, di Batu Pandang,Desa Sapit
Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur. Arcatersebut
bergaya Jawa-Tengahan abad IX M.
2.
Adanya tradisi
(lisan?) masyarakat Pujut yang menyatakan bahwa asal usul nenek moyang
mereka berasal dari Majapahit melalui Raden Mas
Mulia. Raden Mas Mulia kawin dengan putri Dewa Agung Putu Alit dari Klungkung bernama Dewi Mas AyuSupraba. Dari
Bali, Mas Mulia berangkat menuju Lombok disertai 17 keluarga dan menetap
di Pujut.
KERAJAAN TERTUA
GUMI SASAK
Kerajaan-kerajaan yang pernah
berkuasa di Pulau Lombok pada masa lampau adalah sebagai berikut: ,
·
Menurut babad
Lombok kerajaan tertua di Lombok terletak di desa Lae' diperkirakan di
sekitar Sambelia. Beberapa tahun pindah dan membangun negeri baru yang
disebut Pamatan di kecamatan Aikmel. Ketika meletusnya gunung Rinjani, penduduk
kerajaan ini terpencar-pencar antara lain ada yang ke Batu dendeng kemudian
Suwung yang terletak di sebelah utara Perigi. Rajanya bernama Batara
Indra. Setelah itu lahirlah kerajaan Lombok yang dipimpin oleh Raden Maspahit.
·
Sumber lain
mengatakan, bahwa setelah kerajaan Lombok dihancurkan oleh
tentaraMajapahit, Raden Maspahit melarikan
diri ke dalam hutan, dan sekembalinya tentara ituRaden Maspahit membangun kerajaan baru yang bernama Batu Parang yang
kemudian terkenal dengan nama Selaparang.
·
Sumber yang
lain lagimengatakan bahwa pada abad keXIII M disebutkan kerajaanPerigi yang
dibangun oleh sekelompok transmigran dari Jawa di bawah pimpinan Prabu Inopati. Ketika
Majapahit mengirimkan ekspedisinya ke pulau Bali tahun 1343Mditeruskan ke Lombok di bawah pimpinan Empu
Nala untuk menaklukkan Selaparang. Setelah.berhasil ditaklukkan, Gadjah Mada
sendiri datang ke Lombok yang saat itu dikenal dengan nama Selapawis. Kedatangan
Gadjah Mada ke Lombok ditulis dalam sebuahmemori
yang disebut Bencangah Pinan. Sejak kehancuran Selaparang Hindu, muncul
kerajaan-kerajaan kecil di pulauLombok, diantaranya adalah kerajaan Mumbul yang
berpusat di Labuhan Lombok
·
Kira-kira pada
abad IX M sampai abad ke XI M di Lombok berdiri satu kerajaan
bernama kerajaan Sasak (diketahui dari kentongan perunggu di Punjungan
Tabanan). Mengenai bentuk dan susunan pemerintah kerajaan ini tidak
diketahui dengan pasti.Kentongan tersebut merupakan peringatan kemenangan
Negara Sasak atas Bali yang kira-kira dibuat setelah jaman Anak Wungsu (1077 M).5.
Kerajaan Kedaro, merupakan kerajaan yang
terletak di Belongas,rajanya bernama Ratu Maspanji berasal dari Jawa,
kemudian pindah ke Pengantap dengan nama kerajaan Samarkaton.Peninggalan
kerajaan ini ialah pakaian kerajaan yang disimpanoleh Amaq Darminah di
Belongas. Demikian pula alat-alatupacara seperti gong, saat ini masih tersimpan
di Penujak.Kerajaan ini berakhir ketika terjadi serangan dari kerajaanLangko yang dipimpin oleh Patih Singarepa dan PatihSingaulung
ASAL-USUL NAMA
SASAK LOMBOK A.
ASAL NAMA SASAK DAN LOMBOK
Sasak dan Lombok memiliki arti yang
beraneka ragam.Adapun arti Sasak dan Lombok dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.
Sumber lisan:
Sasak, karena zaman dahulu ditumbuhi hutan belantara yang sangat rapat.
2.
Tim Penyusun
Kamus Pusat Pembinaan dan PengembanganBahasa: Sasak diartikan buluh bambu atau
kayu yang dirakitmenjadi satu.
3.
Kitab
Negarakertagama (Decawanana): Sasak dan Lombok dijelaskan bahwa Lombok
Barat disebut Lombok Mirah danLombok Timur disebut Sasak Adi.
4.
Dr. C.H. Goris:
"Sasak berasal dari bahasa Sansekerta (Sak = pergi dan Saka = asal).
Jadi Orang Sasak adalah orang yangmeninggalkan negerinya dengan menggunakan
rakit sebagaikendaraannya. Orang yang pergi: tersebut dimaksudkan
adalahorang Jawa. Hal ini dibuktikan dengan
adanya silsilahpara bangsawan dan juga hasil sastra digubah dalam bahasa
JawaMadya dan berhuruf Jejawan (huruf sasak) ".
5.
Dr Van Teeuw dan P. De Roo De La Faille: "Sasak berasal dari pengulangan tembasaq (kain putih) yaitu
saqsaq sehingga menjadi Sasak dan kerajaan Sasak berada di sebelah barat daya
".
6.
Ditjen
Kebudayaan Provinsi Bali: "Di Pujungan Tabanan Baliter dapat sebuah
tongtong perunggu yang dikeramatkan bertuliskan "Sasak dana prihan,
srih javanira ". Tongtong itud itulis setelah Anak Wungsu, sekitar abad
ke- 12M.
7.
Dalam babad
Sangupati: "Lombok terkenal dengan nama PulauMeneng (sepi) ".
8.
Steven van der
Hagen: "Pada tahun 1603di
Labuan Lombok banyak beras yang murah dan hampir setiap hari dikirim
ke Balisehingga pelabuhan Lombok dipopulerkan menjadi Lombok".
Sampai akhir abad ke-19, pulau Lombok terkenal dengannama Selaparang. Kerajaan ini semula bernama Watu
Parangkemudian berubah menjadi Selaparang. Dalam suatu memoar tentangkedatangan
Gadjah Mada di Lombok, waktu itu pulau Lombok disebut Selapawis (bahasa
kawi: sela berarti batu dan pawis berartiditaklukan). Jadi Selapawis berarti
batu yang ditaklukan.
B.
SASAK DAN LOMBOK SEBUAH SATU KESATUAN
Sasak dan Lombok mempunyai kaitan yang
erat sehinggatidak dapat dipisahkan. Keduanya terjalin menjadi satu yang
berasaldari kata Sa'sa'Loombo. Kata sa' artinya satu, dan lombo'
artinyalurus. Dengan demikian, Sasak Lombok
berarti satunya lurus atau"satu-satunya kelurusan".Selanjutnya
dijelaskan arti dan makna Sasak Lombok ditinjaudari beberapa segi, antaralain:
1.
Segi Bahasa. Bahasa
sasak sangat sederhana, paling banyak hanya terdiridari dua suku kata. Cukup
dengan menambahkan kata "timur" atau"barat", dan
"utara" atau "selatan". Contoh, mamben lauq, mambendeye.
Kemudian apabila di tempaf itu berdiri sebuah pohon, misalnya pohon asam,
maka dusun yang dicarikan nama itu, cukup dinamakandengan "Dasan
Bagik" (bagik = asam),
2.
Segi keyakinan
dan bermasyarakat.Suku Sasak bersandar pada Sa'sa' Lombo', sebagai sesuatuyang
diyakini. Hal ini berpengaruh positif dalam hidup dankehidupannya. Adapun
sikap-sikap yang dimaksudkah dalam hidup beragama yaitu:a.Penyerahan diri kepada
Tuhan (Tauhid). "aninya orang yang b.Taat kepada Tuhan.c. Taat
kepada pemerintah.d.Taat kepada
orang tua
Suku sasak
sangat teguh memegang apa yang diajarkan kejujuransebelumnya begitupula dalam
hidup bermasyarakat seperti:
a.
Penyebaran Islam pada tingkat
permulaan, yang shalat hanya para
mubalig, karena mereka sangat taat dengan ajaran yangsudah diterimanya dari
guru yang pertama tadi. Hal ini terbukti pada masyarakat yang dinamakan
"Islam Wetu Telu".
b.
Penduduk Lombok
sangat taat kepada orang tua (ibu bapak atauorang yang lebih dewasa). Jika
orang tua telah memiliki pendapatatau saran, maka yang lainnya harus ikut
pendapat atau sarantersebut.
c.
Kejujuran atau
kesederhanaan. Mereka beranggapan bahwa orangyang lebih tua dan patut lebih
dihormati itu tidak akanmembohonginya. Itulah yang menjadi dasar bagi
masyarakat"Waktu Telu" pada masa transisinya, bahwa untuk
menjalankansyari'at agama, lebih banyak diserahkan pada para kyai
dan pemangkunya.
3.
Segi ketaatan
kepada pemerintah. Orang sasak sangat taat dalam menjalankan ajaran
agamanya.Adanya ajaran-ajaran taat kepada Tuhan, taat kepada Rasul dan taatkepada
pemerintah, merupakan ajaran yang harus dijalankan. Secara murni dan apa
adanya. Dalam hal ini nampak kelemahan bagimereka yang bulat-bulat menyerahkan
persoalannya kepada seorang pemimpin. Kalaupun ada yang kemudian temyata
menipunya,mereka juga tidak akan memberikan reaksi yang berlebihan.
Paling- paling mereka akan menggerutu dan dalam bahasa
sasak mengatakan: "la penje ia penjahit, ia pete id dait, bagus pete
baguste dait, lenge pete lenge tedait".Dari penjelasan
tersebut di atas maka dapat disimpulkannama
suku dan pulau ini berasal dari Sa'sa'Lombo' menjadi "Sasak Lombok"
yang artinya satu-satunya kelurusan. Sifat-sifat tersebuttercermin dalam sifat datu dan pemban pada masa
lampau. Datu dan, pemban adalah sosok pemimpin yang mengayomi, mengemongrakyatnya.
Pemimpinnya tidak mementingkan istana yang megah.Yang penting rakyatnya dapat
makan. Hal tersebut merupakan salah atu alasan yang kuat mengapa bangunan
istana raja, datu atau pemban tidak ditemukan di Gumi Sasak. Dengan
demikian orangSasak Lombok adalah
orang-orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran (kelurusan)
MASUKNYA AGAMA
ISLAMA.GUMI SASAK SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN
Sejak abad ke-13M, Labuan Lombok banyak
dikunjungi para pedagang yang berasal dari Jawa, Palembang, Banten, Gresik
dan Sulawesi. Dengan demikian agama Islam mulai memasuki Lombok. Mula-mula
kedatangan mereka untuk berdagang, kemudian banyak diantara mereka yang
bertempat tinggal dan menetap, bahkan mendirikan perkampungan-perkampung.an.
Bukti konkritnya adalah, sampai sekarang masih dapat kita lihat bekas-bekasnya
seperti perkampungan Bugis di Labuan Lombok. Ketika perdagangan
rwnpah-rempah berkembang pesat pada abad ke-14 M, di Bali dan Lomkok
sudah berkembahg perdagangansarung yang
diangkut oleh kapal-kapal dari Gresik. Pedagang- padagang muslim telah
melakukan pelayaran dan perdagangan disepanjang pantai utara.pul4u Jawa,
selat Madura, pesisir timur pulauLombok,
pulau-pulau Sunda Kecil hingga ke Maluku. Melalui saluran perdagangan
tersebut terbawa pubt kitab-kitab kesusasteraan yang bernafaskan Islam, seperti Roman Yusuf dan Serat Menak. Selain itu
jugal mereka membawa al Qur'an untuk mengaji ditempatnya masing-masing. Kemudian
terjadilah hubungan yang intens antara para pendatang dengan masyarakat
suku Sasak. Dari hubungan tersebuttimbul rasa saling menghormati dan
menghargai. Sadar atau tidak, terjadilah inkulturasi dalam berbagai bidang
seperti budaya dan agama yang dianggap
baik dan cocok diterima, sedangkan yang tidak cocok ditinggalkan
B.MASUK
DAN BERKEMBAGNNYA AGAMA ISLAM
Agama Islam masuk di bumi Selaparang
tidak lama setelah runtuhnyakerajaan Majapahit.Keruntuhan
kerajaanMajapahit sendiri lebihdisebabkan, oleh peberapafaktor,
antara lain: tindakanGadjah Mada
yangmemborong segalakekuasaan dan tidak mendidik kader-kadernya,adanya
perang Paregreg sehingga menimbulkan kelemahan dikalangan pemerintahan
pusat, penyerangan Girindrawardana dariMedang
Kemulan, serta mulai masuk dan berkembangnya Islam dinusantara.Pada waktu itu sudah ada pedagang-pedagang muslim
yang bermukim dan berniaga di Lombok kemudian mereka menyebarkanagamanya.
Bukti yang paling eksplisit menjelaskan kedatangan Islamdi Lombok adalah babad
Lombok yang menjelaskan bahwa SunanRatu Giri memerintahkan raja-raja Jawa Timur
dan Palembang untuk menyebarkan Islam ke Indonesia bagian utara.
Mereka yang ditugaskan itu antara lain:
Lembok Mangkurat dengan pasukannyadikirim ke Banjar, Datu Bandan dikirim
ke Selayar, Makassar,Tidore dan Seram;
Pangeran Perapen mengirim anak laki-lakinyauntuk berlayar menyiarkan Islam ke
Bali, Lombok dan Sumbawa.Menurut Faille, setelah pasukan Pangeran Prapen
mendaratdan turun dari kapal, dengan sukarela raja Lombok memeluk agamaIslam.
Tetapi rakyatnya tetap menolak sehirigga terjadi peperanganyang dimenangkan oleh pihak Islam. Pendapat lain
menyebutkan bahwa awal mulanya raja Lombok menolak kedatangan Islam,namun
setelah pangeran Prapen menjelaskan maksudnya yaitu untuk menyampaikan misi
suci dengan cara damai maka beliaupunditerima dengan baik, tetapi karena
hasutan rakyatnya kemudian rajaLombok ingkar janji dan mempersiapkan pasukan
sehingga terjadilah peperangan. Dalam peperangan itu, raja Lombok terdesak
danmelarikan diri. Tetapi malang, Jayalengkara berhasil menangkapraja, lalu
dibawa: menghadap ke Pangeran Perapen. Beliau kemudiandiampuni dan mengucapkark
dua kalimah syahadat serta dikhitan.Masjid pun segera dibarpgun
sedangkan Pura, Meru, Babi, danSanggah dimusnahkan. Seluruh rakyat. diislamkan
dan dikhitan.Kecuali kaum wanita, penghitanannya ditunda atas permintaanSyahbandar Lombok.Setelah berhasil mengislamkan
raja Lombok, Sunan Perapendengan pasukannya mengislamkan kedatuan-kedatuan
lainnya sepertiPejanggik, Langko, Parwa, Sarwadadi, Bayan, Sokong dan
Sasak (Lombok Utara). Hal ini terbukti dengan adanya peningalanarkeologis
seperti masjid-masjid tua, makam-makam kuno dansebagainya. Pada beberapa kedatuan-kedatuan lainnya, sebagianmereka
masuk Islam dengan sukarela, sebagian lagi masuk Islamdengan cara kekerasan
seperti di Parigi dan Sarwadadi. Setelah itu beberapa tahun kemudian
seluruh Lombok memeluk agama Islam,kecuali Pajarakan dan Pengantap.Perkembangan
Islam yang sedemikian cepat ini disebabkan beberapa faktor: Periama, agama
Islam dianggap demokratis. Kedua,ajaran Islam bukan merupakan ajaran yang asing
lagi karena sudahlebih dahulu bercampur dengan anasir India. Ketiga,
Penyebarannya berjalan secara damai karena melalui pereragangan dan
perkawinan.Keempat, karena terjadinya kekosongan pegangan rohani rakyatakibat
kemunduran Majapahit. Kelima, karena intensi kegiatan paraguru agama, ulama dan
wali yang dianggap memberi manfaat yangnyata bagi kehidupan masyarakat.
C.
SUNAN PRAPEN KEMBALI KE LOMBOK
Sesuai dengan misi yang diemban dari Ratu
Sunan Giri, makasetelah mengislamkan kerajaan-kerajaan lainnya di pulau
Lombok,Sunan Prapen melanjutkan'penyebaran Islam ke Sumbawa, Dompu dan Bima. Sepeninggal Sunan Perapen, keadaan agama Islam diLombok sangat menyedihkan karena kaum wanitanya
menolak memeluk agama yang baru itu. Hal ini sangatlah beralasan
karenamasih kuatnya pengaruh agama sebelumnya dan juga adanya pengaruh
kekuasaan Karangasem di Bali sebagai kerajaan yang kuatdan tangguh.Akibat
timbulnya permasalahan ini kemudian. Sunan Prapenkembali lagi dan mendarat di
Lombok melalui Sugian untuk menyerang penduduk yang masih kafir. Dalam
penyerangan ini penduduk Lombok terpecah menjadi tiga bagian, yaitu, (1)
kelompok yang melarikan diri dan mengungsi ke gunung-gunung lalu
masuk hutan, mereka dikenal sebagai Orang Boda, (2) kelompok yangtakluk dan masuk Islam dikenal
sebagai Waktu Lima, (3) kelompok yang
hanya takluk di bawah kekuasaan Sunan Perapen dikenalsebagai penganut Wetu
Telu.Rencana Sunan Perapen untuk mengislamkan pulau Baliterpaksa ditunda karena
mendapat perlawanan dari Dewa AgungGelgel yaitu Dewa Agung Batu Renggong yang
pada pertengahanabad ke-16 M berusaha membendung penyebaran agama Islam yangdilakukan
oleh orang-orang Jawa dari arah barat maupun orang-orang Makassar dari arah timur. Oleh sebab itu, pengaruh kerajaanGelgel
di bagian barat pulau Lombok lebih besar, sehingga SunanPrapen mendarat di
pantai timur (Labuan Lombok).
D.
PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI BEBERAPA TEMPAT
1.
Penyebaran
Islam di BayanSekitar abad ke-16 M, penyebaranagama Islam jugamasuk melalui pantai
utara Bayandan dari arah baratsekitar
Tanjung.Pembawanyaadalah seorang yeikh dari Arab Saudi bernama Nurul. Rasyid
dengan gelar sufinya Gaoz Abdul Razak. Makamnya torletak di
kampungKuranji, sebuah desa pantai di barat daya Lombok. Gaoz AbdulRazak
mendarat di Lombok bagian utara, di daerah Bayan. la pun menetap dan berdakwah
Kompleks Masjid Bayan Bsieq disana. Beliau mengawini Denda Bulan yang
melahirkanseorang anak bernama Zulkarnaen.Keturunan inilah yang menjadi cikal
bakal raja-raja Selaparang.Kemudian Gaoz Abdul Razak mengawini lagi Denda
Islamiyahyang melahirkan Denda Qomariah yang populer dengan sebutanDewi Anjani.
Sunan Pengging, pengikut Sunan Kalijaga datangke Lombok pada tahun 1640 M untuk
menyiarkan agama Islam(sufi). Ia kawin dengan putri dari kerajaan Parwa
sehingggamenimbulkan kekecewaan raja Goa. Selanjutnya, raja Goamenduduki Lombok
pada tahun 1640 M. Sunan Pengging yangdikenal sebagai Pangeran Mangkubumi lari
ke Bayan. Salah satu bukti yang dapat dijadikan sebagai kajian
tentang awal penyebaran agama Islam
adalah masjid kuno Bayan Beleq.
2.
Islam di Pujut Salah satu bukti yang paling konkrit penyebaran Islam didaerah
Pujut adalah masjid kuno Rembitan. Bangunan inimerupakan prototipe
masjid-masjid tua. Secara kronologisdiperkirakan
dibangun sekitar abad ke-16 M. Tokoh legendaris penyebar agama Islam di
daerah ini adalah Wali Nyatok. Masjiddi Rembitan sering dikaitkan dengan tokohn
Wali Nyatok. Dalamtradisi lisan, Wali Nyatok dikenal sebagai penyebar
agama Islamdi Lombok bagian selatan dan sekitarnya. Nama lain Wali Nyatok adalah Sayid Ali atau Sayid
Abdurrahman. Sayang sekali pada batu nisannya tidak ada inskripsi yang
menyebut namatokoh tersebut, meskipun dari segi tipologi nisan tersebuttergolong tua. Salah satu tokoh legendaris
lainnya dalam penyebaran agama Islam adalah Pangeran Sangupati.Beberapa
pendapat tentang Pangeran Sangupati sebagai berikut:
a.
Pangeran
Sangupati adalah putra Selaparang yang dianggap Waliyullah. Ia mengarang
kitab Jatiswara, Prembonan, Lampanan Wayang, Tasawuf dan Fiqh .
b.
Pangeran
Sangupati berasal dari Jawa yang sengaja berkelanauntuk menyebarkan agama Islam
dan memiliki nama asli diJawa: Aji Datu Semu, sedangkan di
Sumbawa dikenal dengannama Tuan Semeru.
c.
Pangeran
Sangupati adalah tokoh agama Hindu yangmenyebarkan agama Hindu di kalangan umat
Islam karena Islamyang dianut oleh para penduduk masih sangat lemah, maka
beliaumenyebarkan agama Islam Waktu Telu (Wetu Telu) suatu
bentuk peralihan dari agama Boda tua ke agama Waktu Lima dan
diadikenal dengan nama Pedanda Wau Rauh.Selain tokoh-tokoh tersebut ada juga
yang disebut-sebutsebagai penyebar agama Islam di Lombok yaitu Al-Fadal.
E.
MUNCULNYA ISLAM WETU TELU
Islam
Wetu Telu (atau juga Waktu Telu) adalah sistemkepercayaan sinkretik hasil
saling-silang ajaran Islam, Hindu, unsur animisme dan antropomorfisme
(Boda). Tawalinuddin Haris,2002,menyarakan sinkretisme semacam itu tercermin pula pada sejumlahlontar
yang ditemuKan di Lombok. Banyak diantara lontar tersebutyang dimulai dengan
lafal "Bismillah" tapi selanjutnya memberikanajaran yang jelas jelas
berdasarkan filsafat Hindu dan Budha.
Olehkarena
itu, mungkin ada benarnya juga ketika Vogellaesangmengatakan bahwa Islam Waktu
Telu adalah agama Majapahit (Hindu dan Budha) yang sudah dibalut dengan ajaran
Islam.Sinkretisme ini juga terjadi pada orang-orang Bali yangtinggal di Lombok, baik dalam hal bahasa, berpakaian bahkan
dalamkegiatan keagamaan. Dalam sebuah
upacara di Pura (odalan)misalnya, terdapat tembang "Turun Taun" yang
biasanyaditembangkan oleh orang-orang tua etnis Bali dilombok seperti:"M iaq
sunggar siq galih belimbing, lolon waru sedin langan Silaqlumbar kaji
ngiring, adeq aru rawuh ring Pure Sampai saat ini, komunitas Islam Wetu Telu
masih terdapatdi kawasan Tanjung dan beberapa desa di kecamatan Bayan
sepertiLoloan, Anyar, Akar-Akar, dan Mumbul Sari.
Sedangkan
dusun-dusunnya memusat di Senaru, Barung Birak, Jeruk Manis, DasanTutul, Nangka
Rempek, Semokan dan Lendang Jeliti. Bahkan sisa-sisq, kepercayaan bahwa suatu
benda memiliki fungsi magis masihtersisa sampai sekarang. Masyarakat yang
berziarah di Loang Balok Lombok Barat misalnya, biasanya menggantungkan
harapan padasesuatu (benda) dengan cara mengikat dan menganyam secarasederhana
akar dari pohon beringin. Jika harapannya telah tercapai,maka ikatan dan
anyaman yang telah dibuat tersebut dibuka kembali,apabila tidak dibuka biasanya
dianggap bisa mendatangkan kesialandalam hidupnya.Selanjutnya kemunculan Islam Waktu Telu disebabkan olehhal-hal berikut:
1.
Akibat dari
proses Islamisasi yang belum tuntas sebagai penyebab utama munculnya Islam
Waktu Telu. Dengan rincian:
a.
Kedatangan
Islam pada saat kuatnya kepercayaan tradisionalseperti animisme, dinamisme,
antropomorlisme atau yangdisebut Boda.
b.
Dominasi ajaran
Hindu Majapahit yang telah berakar kuat dimasyarakat.
c.
Para muballigh
yang menyampaikan ajaran agama Islamterburu meninggalkan tempat tugasnya untuk
menyebarkanagama Islam ke tempat lain seperti Sumbawa, Dompu, danBima, sementara para murid yang diserahi tugas melanjutkan pengajaran agama Islam belum tuntas atau
belum cukupmemiliki wawasan keilmuan tentang Islam yang mendalam.d.Keenganan dan ketidakma,mpuan
menafsir-kembangkanajaran Islam dengan lebih sistematis, rasional dan aktual.
2.
Metode Dakwah
yang sangat toleran dengan komitmen untuk tidak merusak adat istiadat
setempat. Sikap toleran para mubalighterhadap kepercayaan lokal tradisional ini
menimbulkan persepsitersendiri di kalangan masyarakat Sasak bahwa sejatinya
ajaranIslam tidak berbeda dengan kepercayaan leluhumya. Bahkan terjadi
perundingan antara Sunan Prapen dengan para pemuka diBayan yang melahirkan
kesepakatan bahwa masyarakat akanmemeluk agama Islam dengan syarat mereka tetap
dibiarkanmempertahankan adat budaya nenek moyang beserta segalainstitusi sosialnya.
Hal ini sangatlah beralasan karena Islam khasJawa bawaari Sunan Prapen adalah ajaran Islam
bercita rasasufisme-mistisisme yang sudah tentu sangat tpleran pada
ajarannenek moyang, yang terpenting, secara
substantif ajaran tersebutmampu mengantar manusia berhubungan dengan Tuhannya.
3.
Secara umum
kebijakan politik keagamaan para penguasa Hindu-Bali di Lombok memang cukup menghambat
proses-proses pembinaan keagamaan umat Islam. HA-hal tersebut
diantaranya adalah;
a.
Menghalang-halangi
umat Islam yang berangkat naik haji.
b.
Para tokoh
masyarakat dan agama diadu domba melalui pola- pola sistematis seperti
wanita Sasak yang kawin dengan laki-laki Hindu dipaksa untuk pindah ke agama
suami ataumencampuradukkan keyakinannya.
c.
Mobilisasi judi
di setiap desa. Kenyataan ini seringkalimenimbulkan kerancuan dan secara simultan
menyuburkan berkembangnya Islam Waktu Telu.
4.
Penyebaran
agama Hindu juga secara aktif dilangsungkanmenyusul stmakin pudarnya
keislamanpadamasyarakat Sasak. Terdapat juga seorang “misionaris”bemamaDanhyang
Nirartha,seorang pendeta berkasta Brahmana yang.aktif beru~ahamenyebarkan Hindu berdasar andate dari raja Bali. Dalam praktiknya, ia mencoba meramu antar unsur
dalam ajaran Islam, Hindu, dan aliran kepercayaan tradisional (Boda) di
masyarakatislam Sasak. Hal inilah yang
memicu munculnya ajaran WetuTelu
F. TOKOH-TOKOH ISLAM PADA MASA PENJAJAHAN
1.
Tuan Guru Haji
Umar (Kelayu)
Beliau terlahir
pada tahun 1200 Hijriyah. Orang tuanya bernama Kyai Ratna yang terkenal karena sangat pemurah
terhadapfakir miskin dan para musafir. Neneknya bernama Kyai Nurul Hudayang
meninggal sewaktu shalat subuh dalam keadaan sujud. T.G.H.Umar sangat tekun memberikan bimbingan pengajian
dari saturumah ke rumah yang lain. Beliau juga rajin mengaji kepada orangalim,
cerdas dan shaleh. T.G.H. Umar Kelayu belajar ilmu-ilmuagama di pulau Lombok
dan di tanah suci Mekah.Secara garis besarnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
padaawal mulanya beliau belajar membaca al Qur'an di Tanjung,kemudian ke
Sekarbela pada T.G.H. Mustafa dan Haji Amin diSesela. Pada usia 14 tahun
T.G.H. Umar diperintahkan ke Mekahuntuk
naik Haji oleh ayahnya dan berangkat dari Labuhan Haji.DiMekah beliau berguru
tentang hadits pada Syekh Mustafa Afifi,Syekh Abdul Karim, dan Syekh Zaenuddin
Sumbawa sedangkan pelajaran sufi diperoleh pada seorang ulama di
Madinah. Setelah 15tahun ia kembali ke
kampung halamannya untuk memberikan berbagai ilmu yang telah diperolehnya
dari Mekah.Murid-murid T.G.H. Umar yang termasuk ulama besar banyak
berasal dari luar Lombok antara lain: Haji Abdul Fatta dariPontianak,
Haji Dana dari Palembang, Haji Nawawi dari Lampungdan Haji Abdurrahman dari Kedah Malaysia. Sedangkan yang berasal
dari Lombok antara lain: Hall Rais dari sekarbela, HajiMohammad Saleh dari Bengkel, Haji Abdul Hamid dari
Pejeruk Ampenan, Haji As'ari dari Sekarbela, Haji Abdul Karim dari
Praya,Haji Malin dari Pagutan, Haji Syarafuddin dari Pancor dan HajiBadarul
Islam dari Pancor. Selain T.G.H. Umar masih terdapatulama-ulama terkemuka lainnya dan menjadi sahabatnya antara lain:T.G.H.
Sidik dari Karang Kelok, T.G.H. Ibrahim dari Tanjung Luar dan
T.G.H. Muhammad dari Mertok. T.G.H. Umar kembali berangkat haji pada
tanggal8Rabiul Akhir 1349 H. Beliau meninggal dunia di kampung Nispalul
dan dimakainkan di Mu'allaMekah.
2.
T.G. Muhammad Saleh (Lopan) Awal
abad ke XX M dikenal sebagai era kebangkitan Islam. Seorang ulama Islam yang
tidak kurang jasanya dalam pembinaandan pengembangan Islam di Gumi Sasak adalah
T.G. Muhammad Saleh alias T.G. Lopan. Beliau terkenal sangat wara' dan
tak kenal menyerah dalam mengembangkan
ajaran ushul fiqh di kalangan umat"Islam. Beliau juga mengembangkan ajaran
sufi di Padamara, Sakra, Mesanggoh Gerung, Karang Kelok dan lain-lain.
3.
T.G.H. Ali Batu (Sakra) T.G.H. Ali Batu
berasal dari Sakra. Beliau sangat gigih memberikan
pengajian-pengajian dan terkenal sangat alim. Selain beliau aktif dalam
memberikan pengajian-pengajian, beliau juga banyak memimpin
peperangan-peperangan antara orang-orang Sasak melawan kekuasaan Bali.
Beliau meninggal saat peperangan tersebut.
4.
T.G.H. Mustafa (Kotaraja)T.G.H. Mustafa adalah seorang
tokoh penyebar agama dimasa penjajahan Belanda. Pada saat itu banyak terdapat
orang-orangBali yang berdomisili di Kotaraja, tetapi beliau tanpa takut
dan pantang mundur tetap memberikan pengajian-pengajian baik
yang bersifat khusus maupun umum.
5.
T.G.H. Badarul Islam (Pancor)T.G.H. Badarul Islam adalah salah satu tokoh yang
sangat kharismatik. Beliau banyak memberikan pengajian-pengajian dan
murid-muridnya pun banyak yang berasal dari berbagai tempat diGumi Sasak.
6.
T.G.H. M. Shaleh Hambali (Bengkel) Nama kecil beliau adalah
Muhammad Shaleh. Beliau merupakan putra bungsu dari delapan bersaudara pasangan
Hambali dan Halimah. Muhammad Shaleh dilahirkan pada hari Jum'at tanggal7
Ramadhan bertepatan dengan tahun 1893Masehi. Kisah hidup beliau hampir mirip
dengan kelahiran Rasulullah. Ketika beliaumasih dalam kandungan berumur 6
bulan, ayahnya dipanggilmenghadap Yang Maha Kuasa. Ketika beliau berumur 6
bulan,ibundanya tercinta menyusul ayahandanya dan beliaupun menjadiyatim
piatu.Tuan Guru Haji Muhammad Shaleh Hambali mulai belajar mengaji pada
usia 7 tahun. Beliau mengaji dengan teratur dan tekun pada salah seorang
guru al-Qur'an yang ahli tajwid bernama Ramlialias Guru Sumbawa di desa
kelahirannya di Bengkel. Setelah itu beliau melanjutkan pendidikannya ke
Mekah al-Mukarromah sejak tahun 1912M sampai dengan 1921 M.
Semasa di Mekah beliau berguru pada ulama fiqh, tafsir, tasawuf dan
ilmu-ilmu agama yanglainnya.Adapun guru-guru beliau di Mekah adalah: Syekh Said
AlYamani, Syekh Hasan Bin Syekh Said Al Yamani, Syekh AlawiMaliki Al Makki,
Syekh Hamdan Al Maghrabi, Syekh Abdusatar Hindi, Syekh Said Al Hadrawi
Makki, Syekh Muhammad Arsyad,Syekh Shaleh Bafadal, dan Syekh Ali Umairah Al
Fayumi AlMishra.Selain belajar pada ulama di Mekah beliau juga belajar
padaulama yang berasal dari Indonesia seperti T.G.H. Umar dariSumbawa,
T.G.H. Muhammad Irsyad dari Sumbawa, T.G.H. Utsmandari Serawak, KH Muchtar dari
Bogor, KH Misbah dari Banten,T.G.H. Abdul Ghani dari Bali, T.G.H. Abdurrahman
dari Bali,T.G.H. Utsman dari Pontianak, T.G.H. Umar dari Kelayu, T.G.H.Abdul Hamid dari Pagutan, T.G.H. Asy'ari dari
Sekarbela, danT.G.H. Yahya dari Jerowaru.Beberapa karya beliau seperti: Ta'lim
Al Shibyan Bi GhayatAl Bayan berisi tentang tauhid, fiqh, tasawuf ditulis tahun
1354Hijriyah dicetak di Surabaya. Kitab Bintang Perniagaan (fiqh)
ditulistahun 1376 Hijriyah dicetak di Surabaya. Kitab Cempaka
MuliaPerhiasan Manusia (tulisan tangan) bersumber dari kitab Bidayat AlHidayah
karya Imam Al Ghazali (Wasiat Al Mustafa, terjemahan wasiat dari Musthafa
Rasulullah kepada Sayyidina Ali) berupatulisan
tangan. Kemudian Mawa'id AZ Shalihiyah, sebuah kitabhadits ditulis tahun 1364 H dicetak di Surabaya. Kitab Intan
BerlianPerhiasan Laki Perempuan berisi tentang fiqh keluarga ditulis tahun1371
Hijriyah diterbitkan di Surabaya. Beberapa lainnya, ManzalulAl Amrad tentang puasa, Hidayat Al Athfal tentang
tajwid Al Qur'anatau nasehat kepada anak, dan Al-Lu'lu'A1¬Mantsur tentang
hadits.Beberapa kepribadian beliau yang menunjukkan atas kesufiannyadapat
dijelaskan sebagaimana penuturan murid beliau (T.G.H. IshaqHafid):
"Datok adalah orang yang zuhud pada dunia, kekayaan yangdimiliki tidak membuat beliau lupa daratan,
sebagian menjadi tanah wakaf milik pesantren. Beliau suka berbelanja membeli
barang- barang kebutuhan bangunan madrasah, pergi ke sawah, semata-mata
mengharap ridhaAllah.lidak tertipu oleh harta benda, harta itu dinafkah untuk
kepentingan agama, beliau belanjakan untuk fakir miskin, anak yatim
piatu, orang tua jompo, santri-santri yang kehabisan bekal, hidup beliau begitu sederhana, qana'ah, bersih,
sukamemakai minyak wangi dan memakai pakaian putih".T.G.H.M. Shaleh
Hambali wafat pada hari Sabtu tanggal 15Jumadhil Akhir bertepatan dengan
tanggal 7 September 1968Masehi pukul
07.00 Wita. Sebelum wafat beliau berwasiat kepada keluargadan segenap
santrinya, yang terurai dalam sebuah lintasan kalimatindah dan bermakna:
·
Peliharalah
persatuan dan kesatuan di antara sesamamu.
·
Belajarlah pada
guru yang beraliran Ahlussunnah wal-Jama'ah.
·
Peliharalah
Yayasan Perguruan Darul Qur'an dan usahakanlahagar berkembang lebih
baik.T.G.H.M. Shaleh Hambali tak pernah pergi karena ilmu danamalnya terus
mengalir dilestarikan oleh generasi berikutnya.
7.
T.G.H. Muhammad Mutawalli Yahya A1 Kalimi (Jerowaru) Nama kecil
Tuan Guru Haji Muhammad Mutawalli Yahya AlKalimi
adalah Imran. Dilahirkan pada tahun 1921
M di kampungDirek, desa Jerowaru kabupaten Lombok Timur. Ayahnya seorangyang
diberikan nama populer Guru Yahya atau Guru Yahye. Julukan guru diberikan kepada ayahandanya kar&a ia
tekun, aktif dan rajinmenjadi guru ngaji. Sedangkan ibundanya bernama Inaq
Nasar.Pengembaraannya dalam menuntut ilmu berawal dari pendidikankeluarga
kemudian disekolahkan di sekolah Belanda Yolk School pada tahun 1927
M sampai dengan 1930 M. Setelah menyelesaikansekolah
rakyat ia melanjutkan studi di Kediri Lombok Barat padasalah seorang
Tuan Guru yang terkenal akan kesolehan dankeilmuannya
yaitu Tuan Guru Haji Lalu Abdul Hafidz.Imran dikenal sebagai orang yang tekun,
saleh dan cerdas.Pada saat belajar di Lombok Barat inilah Imran mulai
bersentuhandengan kitab-kitab klasik yang membahas nahwu, sharaf, tauhid,ushul
fiqh, dan fiqh. Kemudian sekitar tahun 1945 M, beliau berangkat ke Mekah
al-Mukarromah. Setelah beliau pulang daritanah suci, beliau berkiprah melakukan
pembinaan keluarga dalammembangun sumber daya manusia. Beliau juga dianggap
mampumengubah pola pikir masyarakat yang menganut paham animisme,dinamisme dan
pengikut ajaran Islam Waktu Telu yang masih berkembang luas di
masyarakat.Tuan Guru Haji Muhammad Mutawalli Yahya A1 Kalimi juga
berkiprah dalam berbagai bidang, terutama dalam pengembangan dunia
pendidikan, seperti membuka majlis taklim,membuka lembaga pendidikan dasar
seperti Lembaga Pendidikan Nahdlatul Awam, Pondok Pesantren Darul Aitam
dll. Dalam bidangsosial beliau juga banyak berkiprah. Bersama masyarakat,
beliau juga membuat jalan raya, jembatan, serta membangun panti
sosial.Dalam bidang ekonomi beliau juga membangun pasar rakyat,membuka lahan
pertanian. Sedangkan dalam bidang politik beliau juga mengikuti
berbagai organisasi politik seperti Masyumi danGolkar.Tuan Guru Haji Muhammad Mutawalli Yahya Al Kalimiwafat pada
tanggal 4 Rajab 1403H (4 April 1984 M) di Jerowaru,dan dimakamkan di dekat kediaman beliau. Lautan
manusia berbondong-bondong membanjiri pemakamanbeliau, baik darikalangan
pemerintahan maupun para alim ulama serta masyarakatumum.
8.
T.G.K.H.
Muhammad Zaenuddin Abdul Majid (Pancor)Pada
tahun 1937 Mdidirikan sebuah
lembaga pendidikan Islam bernama Nahdlatul Wathan (NW) yangdikelola
secara modem.Pendirinya adalah T.G.K.H.Muhammad Zainuddin AbdulMajid dari
Pancor Lombok Timur. Beliau terkenal dengannama Maulana Syekh atauTuan Guru Pancor. Dalamusahanya mengembangkanIslam, ternyata beliau
jugamendapatkan tentangan dari para ulama Islam lainnya. Paraulama
tersebut beranggapan bahwa sistem pendidikan yang beliaukembangkan dianggap
bid'ah.Sampai dengan kedatangan tentara Jepang di Gumi Sasak, perkembangan
Nahdlatul Wathan sangat lambat karena mendapatkanhalangan dan tantangan dari
berbagai pihak. Ulama-ulama tua sangatanti terhadap pengaruh kebudayaan
Eropa. Mata pelajaran umumseperti membaca
dan menulis aksara latin dianggap sebagai sesuatuyang asing.T.G.K.H
Muhammad Zainuddin Abdul Majid dilahirkan diKampung
Bermi Pancor, Lombok Timur pada tanggal 17 Rabi'ulAwal 1316 H (1898M). Nama kecil beliau adalah MuhammadSaggaf. Nama tersebut diberikan
oleh ayahandanya yang bernamaT.G.H. Abdul Madjid dan dikenal dengan sebutan
"Guru Mu'minah"yang kesohor sebagai orang terpandang, saudagar besar
dan kaya,serta pemurah. Guru Mu'minah termasuk seorang pejuang yangsangat
pemberani, beliau pemah memimpin pasukan dari pihak Raden Rarang menyerang
bala kerajaan Karangasem Bali yang saatitu menguasai pulau Lombok. Situasi
perjuangan dan semangat jihad T.G.H. Abdul Madjid pada masa itu mendorong putera "Saggaf' kelak menjadi
ulamamujahid yang menegakkan panji-panji Islam di negeri ini. Sejak umur 5
tahun, beliau banyak belajar al-Qur'an dan dasar-dasar agama pada ayahnya.
Pada usia 8tahun beliau masuk
Sekolah Rakyat 4tahun di Selong dan 4 tahun kemudian berhasil
menamatkansekolahnya dengan prestasi yang sangat gemilang. Sebagai
santri beliau juga belajar nahwu, sharaf dan ilmu-ilmu keislaman
lainnya pada T.G.H. Syarafuddin Pancor dan T.G.H. Abdullah bin
AmaqDulaji.Untuk mewujudkan cita-cita sang ayah agar puterakesayangannya kelak
menjadi ulama besar, maka ayahanda Saggaf membawanya ke tanah suci Mekah
untuk melanjutkan pelajaran danmendalami ilmu-ilmu keislaman. Begitu mendalam
kasih sayangorang tuanya kepada pendidikan beliau, sampai-sampai
ayahandanya pun ikut bermukim di tanah suci Mekah. Selain belajar di
Mekah, beliau juga banyak berguru pada ulama-ulama besar yang berasal,dari
berbagai pulau di Indonesia seperti Jawa, Sumatera dan lain-lain.Setelah tumbuh
dewasa T.G.K.H. Muhammad Zainuddin AbdulMajid banyak memberikan
pengajian-pengajian di seluruh pulauLombok, bahkan sampai keluar daerah.
9.
T.G.H. Mahsun (Masbagik) T.G.H. Mahsun dilahirkan di
desa Danger, kecamatanMasbagik, kabupaten Lombok Timur pada
tahun 1907 M. Namakecil beliau adalah Ahmad. Nama tersebut diberikan oleh orangtuanya, H. Mukhtar dan Hj. Raodah. Kelahiranputera
yang satuini sangat menggembirakan hati kedua orang tuanya,
mereka berharap kelak anaknya akan sangat berguna dalam membina
danmengembangkan ajaran agama Islam.Sejak masih kecil beliau banyak belajar
membaca al-Qur'an dan mempelajari dasar-dasar agama dari orang tuanya. Pada
usia 8 tahun beliau masuk
Sekolah Rakyat dan melanjutkan pendidikannyake Ibtidaiyah. Kerasnya
didikan orang tua berdampak positif erhadap
Ahmad sehingga pada masa kanak-kanak Ahmad telahmemperlihatkan keberanian,
kejujuran, dan bakat kepemimpinan.Setelah cukup dewasa ia banyak belajar
tauhid, fiqh, dan lain-lain, pada ulama-ulama ternama seperti T.G.H.
Saleh Hambali (Bengkel) dan T.G.H. Badarul Islam (Pancor). Untuk lebihmeningkatkan pemahamannya terhadap ilmu-ilmu
agama beliau punkemudian belajar ke Mekah dan menempuh pendidikan selama 4tahun
terhitung sejak tahun 1936 M sampai dengan 1940 M. Setelah pulang dari Mekah beliau banyak memberikan
pembinaan dan pengembangan agama Islam kepada masyarakat hampir di
berbagaitempat di seluruh Lombok Timur. Lembaga pendidikan yang
berdiri berkat jdsa-jasa beliau adalah Yayasan Pendidikan Nahdlatul Ummah
(Yadinu) dan Al Ijtihad di Danger. Kedua lembaga pendidikan tersebut
sampai sekarang masih eksis.T.G.H. Mahsun termasuk salah satu tokoh pejuangkemerdekaan
yang tergabung dalam pasukan Banteng Hitam. Beliaumemimpin Masbagik saat
penyerangan Belanda di kota Selong, bergabung dengan pasukan dari Lendang
Nangka (H. Jumhur Hakim) dan pasukan dari Pringgasela (T.G.H.
Muhammad). Padasaat penyerangan tersebut,
gugurlah pahlawan-pahlawan yang sangatkita banggakan antara lain: T.G.H.
Muhammad, Sayid Saleh(Pringgasela), T.G.H. Faesal saudara dari T.G.H. Zaenuddin
AbdulMajid (Pancor).
KERAJAAN
SELAPARANGA.BERDIRINYA SELAPARANG DAN
MUMBUL
Ketika Majapahit mengirimkan
ekspedisi penaklukan ke pulau Bali tahun 1343 M, ekspedisi tersebut
diteruskan ke pulauLombok di bawah pimpinan
Empu Nala. Tujuannya adalah untuk menaklukkan daerah. Selaparang. Setelah
ditaklukkan oleh Empu Nala, Gadjah Mada sendiri akhirnya datang ke
Selaparang. Daerahini kemudian dikenal dengan nama Selapawis. Sela berarti batu
danPawis berarti ditaklukan. Jadi Selapawis berarti daerah (berbatu?)yang
ditaklukan. Kedatangan mahapatih Majapahit ini dapatdibuktikan dengan adanya
beberapa prasasti. Salah satunya ditulisdalam sebuah memoar yang disebut
Bencangah Pinan.Menjelang runtuhnya Majapahit, bermunculan kerajaan-kerajaan
kecil di pulau Lombok, seperti kerajaan Selaparang,kerajaan Lombok, Langko,
Pejanggik, Parwa, Sokong dan Bayan dan beberapa desa kecil lainnya: Pujut,
Tempit, Kedaro, Batu Dendeng,Kuripan, Kentawang. Meskipun kerajaan Selaparang
merupakankerajaan yang berdiri sendiri akan tetapi masih bernaung di
bawahkerajaan Majapahit. Empu Nala sendiri kemudian memilikiketuranan-keturunan
yang banyak memegang tampuk pimpinansebagai raja di pulau Lombok.Sejak
kehancuran Selaparang Hindu di pulau Lombok,muncul
kerajaan-kerajaan yang lebih kecil, diantaranya kerajaanMumbul yang berpusat di
Labuhan Lombok. Rajanya DemungMumbul atau Batara Mumbul atau Prabu
Turunan. Prabu Turunanadalah adik dari
Pangeran Kaesari, konon ia merupakan keturunandari Tunggul Ametung, raja Kediri
yang terbunuh oleh Ken Arok pada tahun 1220 M (dua tahun setelah peristiwa itu Ken
Arok mengangkat dirinya menjadi raja Singasari di dekat Malang, JawaTimur).
Demung Mumbul diperkirakan datang ke Lombok padaakhir abad ke XIII M atau awal abad ke XIV M sewaktu di Jawaterjadi
pergolakan di kerajaan Majapahit. Demung Mumbul mendirikan kota di teluk
Labuan Lombok bersama para pengiringnyadan dimakamkan di sebuah bukit (sekarang
Gunung Kayangan).Dengan demikian silsilah raja di Labuhan Lombok dapatdigambarkan sebagai berikut:Kaesari Prabu Tunggul
Ametung Demung Mwubul Prabu IndrajayaRaden Mas Panji Anom Raden Mas Panji Tilar
Negara Raden Mas Panji Setelah mangkatnya Demung Mumbul maka
naiklah puteranya yang bernama Pangeran Indrajaya (versi lain
menyebutkannama raja di Labuan Lombok Prabu Rangkesari). Di kerajaan Lombok
terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh DemungBrangbantuh karena menuntut
balas aws kematian adiknya Patih Sandubaya, akan tetapi
pemberontakan tersebut dapat aipatahkan.Pada
saat pemcrintahan Sunan Dalem tahun 1505-1545 M, kerajaanMumbul (Labuan Lombok)
dipindahkan ke Selaparang atas nasehatPatih Banda 'fuda dan Patih Singa Yuda.Pemindahan
pusat kerajaan ke Selaparang tersebut lebihdidasarkan atas alasan keamanan.
Daerah Selaparang terletak didataran yang
tinggi sehingga memudahkan untuk mengamati kapalyang datang dari sebelah utara
maupun sebelah barat, baik itu kapal para pedagang maupun kapal musuh yang
akan menyerang ke Selaparang sehingga memiliki tingkat keamanan yang lebih
tinggi dari serangan musuh.Setelah Prabu Indrajaya meninggal posisinya diganti
oleh puteranya yang bernama Raden Mas Panji Anom. Beliau jugadikenal
dengan nama Prabu Anom. Di masa inilah awal masuknyaIslam di pulau Lombok.
Prabu Anom mempunyai anak bernama Raden Mas Panji. Raden Mas Panji Tilar
Negara diseberangkan ke Alas-Sumbawa. Dari sumber Makassar (Kronik Goa dan
Tallo) menyebutkan bahwa seorang anak laki-laki raja Selaparang "Mas Pamayan"
menjadi Raja di Sumbawa yang dilantik pada tanggal 30 November
1648 M.
B.
DAERAH KEKUASAAN SELAPARANG
Setelah
runtuhnya kerajaan Majapahit, kerajaan-kerajaankecil di pulau Lombok seperti
kerajaan Selaparang, Langko,Pejanggik, Sokong dan Bayan dan
beberapa desa kecil seperti Pujut,Tempit,
Kedaro, Batu Dendeng, Kuripan, Kentawang merupakankerajaan-kerajaan kecil yang
merdeka. Dalam babad Lombok disebutkan batas-batas wilayah kekuasaan
Selaparang meliputi:sebelah utara berbatasan dengan Sokong dan Bayan,
sebelah selatan berbatasan dengan Kokok Belimbing, sebelah barat
berbatasandengan Tegal Sampopo ke arah
utara sampai Denek Mingkar (sebelah barat daerah ini ditemukan Sari
Kuning) sedangkan batastimur tidak disebutkan. Dengan demikian wilayah
Selaparang padawaktu itu meliputi sebagian besar Lombok Timur. Disebutkan
pula bahwa Lombok dan Sumbawa berada di bawah kekuasaan seorang raja di
Lombok.
C.
HUBUNGAN SELAPARANG DENGAN
KERAJAAN-KERAJAAN LAIN
Kerajaan-kerajaan
kecil lainnya seperti Sokong, Bayan,Langko, Kedaro, Parwa, Sarwadadi, dan
Pejanggik mengakui Selaparang sebagai induk atau kakaknya. Hubungan di antara
mereka penuh dengan persaudaraan, hidup rukun dan damai, tak ada
gesekansehingga mereka tidak membutuhkan tentara reguler yang dipersenjatai.
Apabila situasi membutuhkan pertahanan, maka rakyatsiap bangkit membela negara.
Pejabat yang mengurusi masalah pertahanan dan keamanan disebut Dipati.
Dengan demikian, persekutuan hukum masyarakat yang tertinggi di Lombok telah
adasejak tahun 1543M.
Sebagai
kerajaan yang kuat, Selaparang juga melakukan hubungan dengan kerajaan-kerajaan
lain di luar pulau Lombok seperti dengan beberapa kerajaan di Kalimantan.
Dalam Hikayat Banjarmasin disebutkan bahwa seorang bangsawan Banjar bernama
Raden Subangsa pergi ke Selaparang mengawini seorang putri raja.Dari perkawinan
tersebut lahir Raden Mataram. Setelah istrinya meninggal, Raden Subangsa kawin
lagi dengan Putri Selaparang di Sumbawa dan melahirkan Raden Banten.Selanjutnya
tahun 1618M kerajaan Goa
menaklukkankerajaan-kerajaan di Sumbawa Barat yang kemudian dipersatukandengan
kerajaan Selaparang. Sejak keberhasilan Goa merebutLombok dari Bali pada
tahun 1640 M, maka proses Islamisasi pun berjalan
semakin mantap. Dalam usaha mengembangkan pengaruhnya di Lombok,
masing-masing kerajaan meningkatkanhubungan
melalui perkawinan antara kedua belah pihak (kerajaanSelaparang dan kerajaan
Gowa).
Hal ini dapat
diketahui dari nama-nama gelar seperti Pemban Selaparang,
Pemban Pejanggik, PembanParwa. Sedangkan
kerajaan kecil lainnya yang bersifat otonom,rajanya disebut Datu seperti Datu
Bayan, Langko, Sokong, Kuripan,Pujut dan lain-lainnya.
D.
ANCAMAN DARI KERAJAAN GELGEL
DAN KARANGASEM
Setelah
masuknya agama Islam, kerajaan Selaparang mengalami kemajuan yang cukup pesat.
Hal ini rupanya menjadi hambatan bagi ekspansi sosial-ekonomi kerajaan Gelgel
di Bali. Padatahun 1520
M, Gelgel mencoba melakukan penyerangan tetapi tidak berhasil.
Kemudian pada tahun 1530 M, Gelgel melakukan usahasecara damai dengan mengirimkan utusan yang
dipimpin oleh Danhyiang Nirartha sambil memasukkan paham baru berupasinkretisme
Hindu-Islam. Walaupun tidak begitu lama mengajarkan sinkretisme ini, ajarannya
telah dapat mempengaruhi beberapa pemimpin di Lombok yang belum lama masuk
Islam. KeberhasilanSelaparang menghambat laju masuknya kerajaan Gelgel
salahsatunya juga karena mendapatkan perlindungan dari kerajaan Gowadi
Makassar.Ditandatanganinya Perjanjian Bongaya di Klungkung Balitahun 1667 M
menyebabkan pulau Lombok dan Sumbawadinyatakan lepas dari pengaruh Goa dan
Tallo.
Makakerajaan¬kerajaan
di Bali pun kembali mencurahkan perhatiannya ke pulau Lombok dengan
mengirim ekspedisi tahun 1667 M dan 1668 M. Tetapi kedua invasi tersebut dapat dipukul
mundur olehSelaparang dengan bantuan dari prajurit Sumbawa.Kekalahan yang
dialami oleh Gelgel tidak membuatnya berputus asa. Pada tahun 1690 M,
Gelgel membuat pangkalan militer di Pagutan dan Pagesangan yang
dikoordinasi oleh kerajaanKarangasem.
Strateginya
yaitu dengan mengirimkan utusan berupa pasukan pendahulu yang beragama
Islam yang dipimpin oleh PatihArya Sudarsana (beragama Islam).
Patih Arya Sudarsana berhasilmenyusup ke
Selaparang sehingga terjadi konflik antar kedua-belah pihak. Dalam
peperangan tersebut, pasukan Arya Sudarsana berhasildidesak sampai Suradadi, tepatnya di daerah Reban Talat, tetapi
AryaSudarsana tidak berhasil ditangkap. Dalam peperangan inipunkerajaan
Selaparang mendapatkan bantuan dari kerajaan Sumbawa dibawah pimpinan Amasa
Samawa (1723-1725 M). Sebagian Bekas prajurit
Sumbawa itu kemudian menetap di Lombok dan menjadicikal-bakal atau nenek moyang
dari penduduk desa Rempung,Jantuk, Siren Rumbuk, Kembang Kerang Daya, Koang
Berora,Moyot dan yang lainnya. Para penduduk tersebut sebagian
besar berbahasa Taliwang hingga saat ini.
E.
KERUNTUHAN SELAPARANG
Kekalahan Gowa
oleh Belanda memaksa Gowamenandatangani "Perjanjian Bongaya" pada
tanggal 18November 1667 M.
Sejurus kemudian VOC mengusir kekuasaan Goa dariLombok dan Sumbawa. Pada tahun
1673M Belanda memindahkan pusat
kerajaan dari pulau Lombok ke Sumbawa untuk memusatkankekuatan. Hal ini
diketahui dari berita-berita tahun 1673M
dan 1680M tentang pertanggungjawaban
raja Sumbawa atas daerah Lombok.Kemudian pada tahun 1674 M, Sumbawa
mendandatangani perjanjian dengan VOC yang isinya bahwa Sumbawa
harusmelepaskan Selaparang.Setelah Selaparang lepas dari kekuasaan Sumbawa,
makaVOC menempatkan regent dan pengawas. KetidaksetujuanSelaparang terhadap VOC
yang menempatkan regent dan pengawasini telah menyebabkan terjadinya
pemberontakan Selaparang padatanggal 16 Maret 1675 M. Untuk memadamkan
pemberontakantersebut, VOC di bawah Kapten Holsteiner menangkapi
para pemimpin Selaparang. Mereka masing-masing adalah: Raden
AbdiWirasentana, Raden Kawisangir Koesing, dan Arya Boesing. Merekadihukum
denda dengan membayar 5.000 sampai 15.000 batang kayusepang dalam jangka
waktu 3tahun.Sejak kedatangan
VOC ke Lombok hingga tahun 1691 M,akhirnya kerajaan Selaparang mengalami
kemunduran. KarangasemBali bersama Arya Banjar Getas berperang melawan
raja-raja diLombok. Pada tahun 1740 M terjadi peperangan di Tanaq Beaq
yangdimenangkan oleh pihak Karangasem. Sejak saat itu maka tamatlahriwayat
kerajaan Selaparang
KEDATUAN LANGKO
Pada pertengahan abad ke XVI M, Selaparang
mencapai puncak kejayaannya, rakyatnya hidup tenang dan damai, antara satudesa, dukuh dengan desa, serta dukuh yang lainnya, hidup dalamnuansa persaudaraan, hukum Islam dijalankan
secara murni. Dalam naskah Kotaragama yang berisi tentang peraturan-peraturan
yang berlaku di kerajaan Surya Alam (kerajaan yang dimaksudkan adalah
Selaparang) tarcantum bahwa sifat seorang raja harus selalu berpedoman
pada syariat agama Islam, bersedekah (sosial), memberi pengayoman, tidak
ingkar (disiplin), menuntut ilmu pengetahuan. Siapapun yang bersalah harus
dihukum sesuai dengan ketentuan hukum Islam meskipun pada anaknya sendiri;
(putra mahkota). Suatu ketika, saat sedang berjalan, di halaman, secara
tidak sengaja permaisuri raja bersenggolan dengan Raden Mas Panji (Ntramahkota). Raden Mas Panji kemudian memukul kaki
ibu tirinya dan peristiwa itu menyebabkan kematian sang permaisuri. Hukum
harus di tegakkan, maka raja memanggil seluruh pembesar kerajaan
untuk memutuskan hukuman. Prabu Anom memberikan hukuman mati kepada putra
mahkota tercinta. Prosesi hukuman mati kepada putramahkota dipercayakan kepada
Patih Singarepa, tetapi sang patiht idak kuasa dan tiada mampu menjalankannya.
Akhirnya oleh Patih Singarepa, Raden Mas Panji diseberangkan ke Alas dan
dititip kepada salah seorang Demung Alas yang menjadi sahabatnya. Itulah sebabnya
bergelar Raden Mas Panji Tilar Negara (Tilar Negara artinya meninggalkan negaranya). Sekembalinya
Patih Singarepa menjalankan tugas kemudian disampaikan kepada sang raja
bahwa prosesi telah dilaksanakan sebagaimana petunjuk yang dititahkan.Raja
Prabu Anom pun menangis sedih karena sangat sayangnya kepada sang putra
mahkota.
Setelah wafatnya Prabu Anom kemudian Patih
Singarepa meminta kembali Raden Mas Panji Tilar Negara untuk kembali keSelaparang.
Patih Singarepa menyampaikan bahwa sebelummeninggal baginda mewasiatkan Raden
Mas Pamekel sebagai pemegang tahta kerajaan. Mengetahui kejadian itu,
Raden Mas Panjimenerima keputusan dengan ikhlas dan merelakan adiknyamenduduki
tahta kerajaan. Setelah sampai di Lombok, Raden MasPanji Tilar Negara tidak ke
Selaparang supaya adiknya mendapatkanketenangan dalam memimpin kerajaan. la
kemudian membuat pemukiman di Hutan Saba di atas
Gunung Tembeng (sebelah selatanKopang
sekarang). Patih Singarepa dengan setia mendampingi Pangeran Raden Mas Panji
Tilar Negara. Pemukiman tersebut kemudian berubah menjadi pedukuhan yang
disebut PedukuhanTembeng. Penduduknya hidup dengan tenang dan damai.Raden
Mas Panji Tilar Negara dikawinkan dengan puteri Patih Singarepa. Dalam perkawinannya itu, Raden Mas Panjimemperoleh
dua orang putera, yaitu Raden Pringganala dan RadenTerunajaya. Setelah dewasa
kedua putra tersebut memiliki sifat dankegemaran
yang bertolak belakang: Raden Pringganala sangat gemar mengumpulkan dan
memelihara berbagai jenis burung, sementaraRadon Terunajaya sangat gemar
mengumpulkan berbagai macamsenjata.Ketika
Raden Mas Panji Tilar Negara meninggal dunia, beliau dimakamkan di daerah
Tembeng. Sedangkan pemimpin pedukuhan digantikan oleh Raden Pringganala.
Suatu hari RadenTerunajaya menasehati kakaknya supaya mau ikut mengumpulkansenjata,
akan tetapi ditolak sehingga menimbulkan perselisihanantara keduanya. Raden Pringganala kemudian mengusir RadenTerunajaya
dari Tembeng. Raden Terunajaya pun meninggalkanPedukuhan Tembeng dan membuat
pemukiman di hutan Lengkukun.Di pemukiman tersebut beliau beserta para
pengikutnya membangun masjid dan pasar. Pemukiman inilah yang kemudian berubah
menjadi Kedatuan Langko dengan Raden Terunajaya sebagai pemimpinnya .
BERKEMBANGNYA
KEDATUAN LANGKO
Raden Terunajaya berniat hendak memberikan
pelajarankepada kakaknya akan arti pentingnya persenjataan. Makadisusunlah
rencana penyerangan ke pedukuhan Tembeng. Teknik penyerangan
diserahkan sepenuhnya ke Patih Singarepa. Strategiyang digunakan sangat
sederhana yaitu mengumpulkan semuawanita, anak-anak, orang dewasa sebagai
pembawa hewan piaraanseperti sapi, kambing, kerbau, kuda dan lain-lain. Sebagai
lapisanterakhir adalah pasukan bersenjata lengkap dengan bedil,
tombak, panah dan sebagainya. Strategi ini dilakukan karena
RadenTerunajaya memang tidak menginginkan adanya korban jiwa. Hal ini juga
sebagai rasa hormat dan sayang masih sangat mendalam kepadakakaknya.Pada tengah
malam semua pasukan harus segeradiberangkatkan agar
tiba di pintu gerbang Tembeng. PedukuhanTembeng
dikuasai tanpa adanya perlawanan yang berarti. RadenPringganala pun menyerah.
Beliau beserta para pengikutnya yangsetia disarankan untuk pergi dari Tembeng
dan mencari pemukiman baru. Mereka pun mendirikan perkampungan Praubanyar
di Lombok Timur sekarang.Selain menaklukan pedukuhan Tembeng, Kedatuan
Langko di bawah pimpinan Patih Singarepa dan Patih Singaulung jugamenaklukan Kedaro (kerajaan Kedaro).
MENYAMBUNG TALI
PERSAUDARAAN
Setelah menguasai Tembeng, maka Kedatuan Langkosemakin
luas dan meningkat menjadi kerajaan. Raden Terunajayamenjadi rajanya dan
bergelar Prabu Langko. Raden Terunajaya mempunyai empat orang putera yang
semuanya laki-laki. Masing-masing bernama: Raden Putra, Raden
Natadiraja, Raden Ajiwayah dan RadenAjiundak.
Sementara itu diberitakan juga bahwa sangkakak Raden Pringganala di Praubanyar
juga sudah mempunyai 4(empat) orang putri yang masing-masing bernama: Denda
Suparta,Denda Suparah, Denda Supadan dan Denda Supayang. Patih Singarepa
menyarankan agar menyambung kembali persaudaraan yang lama terputus dengan
jalan mengawinkankeempat putra Raden Terunajaya dengan keempat putri
dari RadenPringganala, Anjuran tersebut
diterima dengan lapang dada.Akhirnya bertautlah persaudaraan Kerajaan Langko
dan Praubanyar.Keempat pasangan tersebut adalah:- Raden Ajiundak beristrikan
Denda Supayang.- Raden Ajiwayah beristri Denda Supadan.- Raden Natawijaya
beristri Denda Suparah.- Raden Putra beristri Denda Suparta.
KERUNTUHAN
KEDATUAN LANGKO
Raden Ajiwayah diangkat sebagai putra
mahkota danmenggantikan Raden Terunajaya sebagai Prabu Langko. Kemudianraja ini
mempunyai anak bernama Raden Suryanata. RadenTerunajaya dan Path
Singarepa meninggal dan dimakamkan diLangko.
Pada masa kekuasaan Raden Ajiundak pemerintahansemakin mundur sehingga
penyerangan Karangasem yang bergabungdengan Arya Banjar Getas tidak dapat
ditangkal. Akhirnya kerajaanLangko pun menyerah kalah.
KERAJAAN
PEJANGGIK
B.
BERDIRINYA PEJANGGIK
Selain kerajaan
Selaparang yang memiliki jangkauankekuasaan relatif luas di Gumi Sasak,
terdapat pula kerajaanPejanggik. Di sisi lain, berdirinya kerajaan Pejanggik
lebihdisebabkan karena kerajaan Selaparang yang dianggap mampumengayominya
ternyata tidak mampu menjalin hubungan yangharmonis dengan wilayah sekitar. Maka
kerajaan Pejanggik punmelepaskan diri dari Selaparang.Berbeda dengan Selaparang
yang merupakan daerah pesisir,maka Pejanggik merupakan kerajaan yang berada di
wilayah pedalaman. Kerajaan Pejanggik yang terletak di daerah pedalaman
memang cenderung statis, akan tetapi kondisinya lebih tenang dan penuh
dengan kewibawaan. Daerah kekuasaan Pejanggik meliputi pantai barat sampai pantai timur pulau Lombok, dari
Belongas hingga Tanjung Ringgit.
Berdirinya kerajaan Pejanggik bermula dan menyepinya Deneq Mas Putra Pengendengan
Segara Katon ke daerah Rambitan. Beliau didampingi oleh putranya, Deneq Mas
Komala Sempopo, yang kemudian menurunkan raja-raja Pejanggik. Dari keturunan
Deneq Mas Komala Dewa Sempopo inilah pada generasi kelima menurunkan Deneq Mas
Komala Sari. Kemudian Deneq Mas Unda Putih pada generasi keenam dan
dilanjutkan oleh Deneq Mas Bekem Buta
Intan Komala Sari pada generasi ketujuh. Kakak Deneq Mas Bekem Buta Intan
Komala Sari yang bernama Pemban Mas Aji Komala dilantik sebagai raja muda dan
mewakili Gowa di Sumbawa pada tangga130 November 1648M. Sejak
itulah tercatat bahwakerajaan Pejanggik mulai mengalami perkembangan.
C.
BERKEMBANGNYA PEJANGGIK
Kerajaan
Pejanggik mengalami perkembangan yang semakin pesat setelah
bertahtanya Pemban Mas Meraja Sakti. Beliau kawin dengan putri Raden Mas
Pamekel (Raja Selaparang) bernama Putri Mas
Sekar Kencana Mulya. Dewa Mas Pakel sebagai raja diSelaparang menyadari
kekeliruannya selama ini yang terlalu banyak memperhatikan Sumbawa dan
melupakan Pejanggik yangmerupakan saudaranya. Selanjutnya raja Selaparang
menyerahkan berbagai benda pusaka dalem ke Pejanggik yang merupakan
pertanda bahwa Pejanggik menjadi penerus misi pemersatu di Gumi Sasak.Hal
ini membuat raja muda Raja Mas Kerta Jagat yang merupakan pengganti selanjutnya
di kerajaan Selaparang semakin tersinggung. Bergabungnya Arya Banjar Getas
membuat Pejanggik semakin kuat. Tetapi hal ini justra menyebabkan semakin
renggangnya hubungan antara Selaparang-Pejanggik. KerajaanPejanggik pun
mempersatukan kerajaan-kerajaan kecil lainnya seperti Langko,
Sokong, Bayan, Tempit dan Pujut. Kerajaan lainnya dijadikan
kedemungan dengan gelar kerajaan seperti Datu Langko, Datu Sokong, Datu Pujut dan lain-lainnya.
Sedangkan raja Pejanggik sendiri memakai gelar yang sama dengan kerajaan
Selaparang yaitu Pemban. Semua. itu juga merupakan basil kepiawaian Arya
Bonjar Getas dalam menjalankan tugas-tugasnya dalam peperangan. la pun
mendapat gelar tanirihan yaitu "Surengrana" dan "Dipati
Patinglanga". Secara bertahap, strategi-strategi yang digunakan oleh
AryaBanjar Getas adalah sebagai -berikut:
1.
Melakukan
konsolidasi ke dalam Pejanggik.
2.
Mengisolir
Selaparang dengan mendekati kerajaan-kerajaan keluarga Bayan.
3.
Menggerogoti
kerajaan Selaparang dengan menguasai wilayahseperti Kopang, Langko,
Rarang, Suradadi, Masbagik, Dasan Lekong;
Padamara, Pancor, Kelayu, Tanjung. Kalijaga, barukemudian masuk ke Selaparang.
Arya Banjar Getas melakukan sebuah strategi konsolidasi dengan menyerahkan
keris sebanyak 33 buah kepada
raja Pejanggik, lalu mengarak berkeliling dan menyerahkannya kepada
para prakanggo untuk kemudian ditukar dengan keris pusaka masing-masing.
Penukaran tersebut merupakan suatu bentuk kesetiaan dan loyalitas tunggal
kepada raja Pejanggik. Keberhasilan Arya Banjar Getas melakukan berbagai
gerakan tersebut langkah demi langkah disebut Politik Rerepeq. Bila
ditinjau dari segi kekuasaan, kerajaan Pejanggik
sangat solid, akan tetapi langkah-langkah yang ditempuholeh Arya Banjar Getas
dianggap merombak tatanan hubungan yang sudah merupakan budaya turun-menurun.
KERUNTUHAN
PEJANGGIK
Pada generasi ke sembilan, tahta dilanjutkan oleh PembanMas Komala Kusuma. Nampaknya beliau lebih banyak
berperan sebagai seorang ayah yang baik ketimbang seorang raja yang mampu
membawa Pejanggik menjadi kerajaan yang maju. Pemban Mas Komala Kusuma memang
banyak memperingatkan putranya (Meraja Kusuma) atas ancaman Selaparang karena
terlalu kagum dan terpesona, dengan patih Arya Sudarsana yang datang
membawa 33 keris sebagai tanda setia dan siap mengabdi untuk kebesaran Pejanggik. Pemban Mas Meraja Kusuma berhasrat
melamar putri dari kerajaan Kentawang. Proses melamar Putri Kentawang
tersebut dipercayakan kepada Arya Banjar Getas. Melihat kecantikan
Putri Kentawang, Arya Banjar Getas
temyata juga memiliki keinginanyang mendalam, untuk mempersuntingnya. Oleh
karena itu, AryaBanjar Getas melaporkan bahwa Putri Kentawang tidak cocok bersanding
dengan raja. Laporan tersebut ditanggapi positif sehinggaPutri Kentawang diserahkan kepada Arya Banjar
Getas.Setelah terjadi perkawinan AryaBanjar Getas dengan. Putri Kentawang, raja Pejanggik sempat melihat Putri
Kentawang.Ternyata ia sangat tertarik, kagum dan jatuh cinta.
Untuk mendapatkan Putri Kentawang,
Pemban Mas Meraja Kusuma mengutus Arya Banjar Getas menjalankan sebuah misi.
Dengankepergian Arya Banjar Getas, hampir saja raja Pejanggik
menodai Putri Kentawang. Sepulang dari
menjalankan misi, kejadian tersebut dilaporkan Putri kentawang kepada suaminya,
Arya Banjar Getas.Mendengar hal tersebut, Arya Banjar Getas marah besar.
Kemudian berkembang menjadi perselisihan dan pemberontakan pada tahun 1692M. Dalam pemberontakan tersebut Arya
Banjar Getas meminta bantuan kerajaan Karangasem Bali, sehinggaPejanggik
dapat dikalahkan. Raja Pejanggik ditawan dan diasingkan, kemudian meninggal
dunia di Ujung Karangasem. Sedangkan para bangsawan banyak yang melarikan
diri ke Sumbawa. Penyerangan Karangasem bukan hanya ke Pejanggik tetapi terus
dilanjutkan ke kerajaan Parwa, Sokong, Langko, dan Bayan. Semua kerajaan
menyerah tanpa perlawanan yang berarti.SetelahAnakAgung Karangasem bersekutu
denganArya Banjar Gems, satu persatu kedemungan se-Lombok digempur.
Akhirnya pada tahun 1740 M seluruh pulau Lombok dapat ditaklukkan.
BAB IXKEDATUAN ARYA BANJAR GETAS
Arya Banjar Getas datang ke pulau Lombok
dari Jawa Timur dengan membawa pengiringnya. Mula-mula mereka singgah
dikerajaan Sokong Tanjung di Lombok Utara sekarang. Arya Banjar Getas
ditugaskan untuk membuat patung, akan tetapi patung yangdibuat menimbulkan
kecurigaan Datu Sokong. Arya Banjar Getas pun disingkirkan dari Sokong.
Kemudian Arya Banjar Getas bergerak ke timur hingga sampai di Wanasaba
(itulah sebabnya diWanasaba ada sebuah desa bernama Banjar Getas). Di Wanasaba
ia sakit, kemudian ia pun bernazar jika ia sembuh kelak maka ia akan menghadap
ke raja Selaparang. Di kerajaan Selaparang ia pun jugamenemukan nasib yang
kurang baik karena dituduh berbuat yang tidak senonoh dengan putri raja.
Akhirnya Arya Banjar Getas juga disingkirkan dari Selaparang. Hal itulah yang
membuat Selaparang benci terhadap Pejanggik karena menerima Arya Banjar
Getas sebagai patih.Versi lain menyebutkan bahwa Arya Banjar Getas berasaldari
Bali bagian utara. Oleh sebab itu sering disebut dengan ungkapan pendek
"Dengan Bali Selam, Petelik Datu Bali".
A.BERDIRINYA
KEDATUAN ARYA BANJAR GETAS
Kerajaan Selaparang bersama Amasa Samawa
berhasil mengusir Arya Banjar Getas sampai di Pagutan. Dari Pagutan AryaBanjar
Getas bergabung dengan kerajaan Pejanggik. la kemudian banyak membantu
Pejanggik dalam melebarkan sayap kekuasaannyadengan menggunakan politik
Rerepeq. Politik Rerepeq yang dijalankan terus berlanjut hingga ke Mambalan dan
Sokong. Sebelum politik Repepeq sampai ke
Bayan, raja Pejanggik justru mengambil kebijakan
untuk membersihkan wilayahnya dari pengaruhPagesangan dan Pagutan.Kerajaan
KarangAsem Bali yang memang ingin menguasai kerajaan-kerajaan di Lombok
mendarat di Pantai Padang Reak. Hal ini dimanfaatkan oleh Arya Banjar Getas
dengan meminta bantuan Karang Asem untuk menyerang Pejanggik dan Selaparang.Kemenangan
Arya Banjar Getas dan Karangasem dalam peperangandi Tanaq Beaq menyebabkan
hubungan keduanya semakin baik.Hubungan baik tersebut dituangkan dalam sebuah
sumpah bahwamereka akan selalu bergandengan tangan secara damai turun-temurun.
Kemudian keduanya membuat perjanjian yang dikenaldengan "Perjanjian
Timur dan Barat Juring". Isi perjanjian tersebutadalah, untuk bagian barat
dimiliki dan dikuasai oleh Karangasemsedangkan
bagian sebelah timur dimiliki dan dikuasai oleh AryaBanjar Getas.Batas
antara kedua bagian tersebut adalah Sungai Pandan,Sweta Penanteng Aik,
Pelambik, Ranggagata, dan Belongas. Raja Karangasem
menempatkan wakilnya I Wayan Tegeh dengan ibu kotaTanjung Karang, kemudian
dipindah ke Mataram. Sedangkan AryaBanjar Getas mendirikan kerajaannya di
Memelaq dan menguasaiwilayah Batu Kliang,
Puyung serta Praya.
B.BERKEMBANGNYA
KEDATUAN ARYA BANJAR GETAS
Langkah awal yang dilakukan Arya Banjar
Getas adalahmengkonsolidasikan kekuasaannya ke wilayah-wilayah kedemunganyang
semula dikuasai raja Pejanggik dan dijadikan sebagai pemegang kekuasaan di
daerahnya dengan sebutan "Perkanggo"(penguasa). Kemudian kebijakan
Arya Banjar Getas adalahmembangun masjid, pasar serta pelaksanaan syariat Islam
secaramurni, rakyatnya tidak dipunguti pajak.Selama pernerintahannya, Arya
Banjar Getas membagiwilayah kekuasaan kepada putra-putrinya maupun menantunya
yaitu:1.Dende Wirachandra dikawinkan dengan Panji Langko dan
diberiwilayah kekuasaan meliputi Mujur, Marong, Ganti hingga ke lautsebelah timur.
2Raden Juruh diberi kekuasaan
untuk memerintah di Batukliang
kan tetapi, kerjasama Arya Banjar Getas
denganKarangasem Bali tidak mendapatkan restu dari datu-datu di daerahLombok. Oleh sebab itu, dalam pemerintahannya banyak datu-datuyang melakukan pemberontakan, antara lain:
1.
Pemberontakan
Datu Bayan dan Datu Buluran. Kedua raja inimenyerbu Pringgabaya namun serangan
itu dapat ditahan dankeduanya tewas dalam pertempuran tersebut.
2.
Pemberontakan
Datu Kadinding tetapi juga dapat dipatahkan.
3.
Pemberontakan
Datu Semong Moh Jalaluddin, raja Sumbawa.Datu Semong tewas karena pengkhianatan
saudaranya. Perang inidilanjutkan oleh pembantu-pembantunya sampai tahun 1725 M.
4.
Pemberontakan
Selaparang, yang juga dapat dipatahkan dansebagian rakyatnya diboyong ke
Sekarbela, Dasan Agung danRembiga.Keberhasilan Arya Banjar Getas dalam
menangkal setiapserangan dari luar memang lebih dikarenakan bantuan Gusti
KetutKarangasem.
KERUNTUHAN
KEDATUAN ARYA BANJAR GETAS
Adapun penyebab keruntuhan Kerajaan Arya
Banjar Getasadalah:
1.
Banyak
kekacauan terjadi sehingga tidak berkesempatan untuk membangun dan menata
wilayah kekuasaannya sebagaimanamestinya.
2.
Karangasem
ingkar janji terhadap sumpah yang pernah dilakukan. Banyak wilayah kekuasaan
Arya Banjar Getas yangdiambil alih.
3.
Ketika Arya
Banjar Getas meninggal, putra-putra penggantinyakurang memiliki kemampuan dalam
menata kerajaan.Sedangkan yang menjadi raja selanjutnya adalah:1.Raden Ronton.Dalam
kepemimpinannya, Raden Ronton memindahkan ibu kotake hutan Berora yang berubah
menj adi Praya.2. Raden Lombok
Raden Lombok memperistri puteri raja Sokong Prawira. Dari perkawinan
tersebut lahir seorang putera bernama Dene' Bangli.Pada masa pemerintahan Deneq
Bangli terjadi pemberontakanDemung Selaparang yang dibantu oleh komplotan bajak
laut.Untuk menumpas pemberontakan itu diperintahkanlah pamanDeneq Bangli untuk
mengejar komplotan bajak laut itu sampai keSumbawa. Dalam pengejaran ini,
sesampai di Labuan Lombok, paman Deneq Bangli menderita sakit kemudian
meninggal duniadi Ketangga. Beliau disebut Raden Hang Ketangga. Dene'
Banglidiganti oleh puteranya bernama Raden Mumbul.
4.
Raden Mumbul Raden
Mumbul gugur dalam suatu perang tanding denganDemung Bone Mamben memperebutkan
seekor kuda belang panji. Setelah Raden Mumbul meninggal maka ia
digantikanRaden Wiratmaja. .4.Raden
WiratmajaPada masa pemerintahan Raden Wiratmaja daerahnya
banyak mendapatkan tekanan dari Karangasem. Karangasem memaksarakyat
membayar upeti sehingga timbullah Perang Praya pertama.Peperangan Praya I
ini merupakan titik awal berakhirnyakerajaan Arya Banjar Getas tepatnya pada
tahun 1841 M. Dengandemikian, pada
akhir abad ke-18sampai permulaan
abad ke 19 M,kerajaan Karangasem berhasil menjadi kerajaan terkemuka di
Bali.Kerajaan Karangasem Lombok Bagian Barat membentuk kerajaanMataram dan
kerajaan Singasari. Pada era inilah terjadi migrasi besar-besaran
orang-orang Bali ke pulau Lombok.
KERAJAAN SAKRA
LATAR BELAKANG
Terjadi perang Puputan Sabil antara Pejanggik dengan pihak Karangasem. Sedang Pemban Mas Meraja Kusuma
mendapatkanhukuman moral tidak diperkenankan ikut puputan sabil
olehayahandanya, Pemban Mas Komala Kusuma. la tidak beranimembantah perintah
ayahnya yang marah. la bertugasmenyelamatkan apa saja yang masih diselamatkan
dan harusmenyingkir ke Sumbawa sebagai penerus generasi mendatang
agar pada saatnya nanti dapat merebut kembali tongkat kekuasaannyayang
hilang. Beliau diiringi oleh sebagian pengawalnya, dan secarakhusus dilindungi oleh benteng Petak Purwadadi
yang kuat. Beliaumenetap dan membuka pemukiman baru sebagai perintis imigranLombok
di pulau Sumbawa bagian barat dan mendirikan desaJelenga di wilayah kecamatan
Jereweh sekarang.Merasa telah dilecehkan, beliau sendiri bersumpah tidak
akanmenginjakkan kakinya di pulau Lombok.
Tetapi beliaumempersiapkan generasi penerusnya, Pemban Penganten
Purwadadisebagai putra mahkota pada
generasi ke XI. la dinobatkan sebagairaja dalam pengasingan didampingi oleh
adiknya, Deneq Laki MasOrpa, dan saudara dari selir, Rade Nune Ratmaja
Tember.Setelah kerajaan Purwadadi sebagai benteng terakhir Pejanggik dapat
dihancurkan oleh Karangasem dan Banjar Getas, para prajurit melarikan diri
ke hutan-hutan sekitarnya, sebagian lagimenyusul ke Sumbawa.Merasa sudah mapan,
pihak Karangasem merasa curiga atas perkembangan Banjar Getas. Mereka
mengetahui bahwa dendamPejanggik lebih besar kepada Banjar Getas daripada
Karangasemsendiri. Maka mereka pun mengirimkan utusan untuk mempersilahkan
Pemban Penganten Purwadadi kembali ke Lombok dengan syarat mau menjalin
hubungan baik dengan Karangasem dan bila suatu saat diperlukan bersedia untuk
bersama-sama menghadapiBanjar Getas.Pada mulanya Pemban Penganten Purwadadi
menolak rencana tersebut. Akan tetapi, mengetahui mulai adanya
persainganantara Banjar Getas dengan Karangasem, maka secara diam-diam beliau
mengirimkan para pengiringnya, termasuk ibu tirinya denganmembawa serta Raden Nuna Ratmaja Tember yang
masih kecilsebagai lambang dan wakil sementara. Mereka mengambil tempat diGawah
Pengkalik Tanaq, di seberang kali utara Purwadadi. Tempatinilah yang dianggap
sebagai cikal bakal berdirinya kerajaan baruyang sekitar tahun 1870 M diberi nama Sakra.
BERKEMBANGNYA
SAKRA
Didukung oleh para demung yang di zaman
Pejanggik dulumerasa kecewa tetapi akhirnya merasa prihatin karena
kehilangan pemimpin, dengan cepat daerah Sakra pun berkembang.Beberapa
tahun kemudian Pemban Penganten Purwadadimemerintahkan adiknya Deneq Laki Mas
Orpa menyusul pulang keLombok, menempati sisi selatan yakni di daerah Pijot
yang dianggaplebih mudah untuk menjalin hubungan ke Sumbawa. Terakhir baru putra
Pemban Penganten sendiri, Pemban Ilang Mudung yang jugamenjaga dan menempati
pesisir timur.Sebelum kembali ke Lombok, Pemban Ilang Mudung telahkawin dengan seorang putri bangsawan Sumbawa.
Perkawinantersebut melahirkan dua orang putra yakni Lalu Jelenga dan
LaluCentung yang tetap tinggal di Sumbawa menemani ibu besertakakeknya yang
sudah sepuh, Pemban Penganten Purwadadi.Sedangkan dari hasil perkawinan
di Lombok, beliau belum berputra.Raden
Dirangsa menemani ayahnya di Mudung Korleko. Adik-adiknya yang memperkuat Sakra
terdiri dari Raden Gde Angir,Raden Nuna Gde Lancung dan Raden Pagutan.Sedangkan
Deneq Mas Orpa, mempunyai seorang putri hasil perkawinannya
dengan bangsawan Sumbawa. putri itu bernama putri Bini Ringgit yang nantinya
cukup memberikan peranan dalamsejarah Sakra, bahkan Lombok pada umumnya.Pada
tahun 1800 M datanglah rombongan dari Gowa di bawah pimpinan Karaeng Manajai, menapaktilasi dan
menilik keadaan bekas wilayah kekuasaan Gowa, Manggarai, Bima,
Dompu,Sumbawa dan Lombok. Di Lombok, beliau menemukan Selaparangyang sudah
runtuh dan menyaksikan jejak jejak kerajaan Pejanggik yang masih mempunyai
hubungan darah dengan Selaparang. DariLabuan Lombok beliau kemudian berlayar
menuju Labuan TanjungLuar menemui Deneq Laki Mas Orpa. Terjadilah kesepakatan perkawinan
yang berbau politik antara Pemban Bini Ringgit, putridari Deneq Laki Mas Opra
dengan Karaeng Manajai. Sebelum perkawinan
itu dilangsungkan, Karaeng Manajai kembali dulumenyelesaikan urusannya di Goa.
Barulah pada tahun 1805 M ia kembali
untuk menetap di Lombok dan kawin dengan Pemban Bini Ringgit. la ditugaskan di
wilayah Ganti yang berbatasan denganBanjar Getas. Perkawinan tersebut
menghasilkan seorang putra bernama Dewa Mas Panji Komala yang nantinya
dalam usia yangsangat muda, memimpin perlawanan pertama Sakra terhadapkekuasaan
Karangasem. Seorang lagi putri hasil perkawinan KaraengManajai dan Pemban Bini
Ringgit bernama Denda Bini Nyanti.Sebagai keturunan seorang pengembara, sejak
muda DewaMas Panji Komala sudah memisahkan diri dan tinggal di Beleka.
Halitu dilakukan juga atas perasaan
kecewanya akibat ketegangan antaraorang tuanya. Ibunda Dewa Mas Panji Komala,
Pemban BiniRinggit, merasa dilecehkan atas pernikahan Karaeng Manajai
denganseorang gadis dari Gelanggang bernama La Bunga.Perkawinan antara Pemban
Bini ringgit dengan KaraengManajai dari Goa ternyata cukup meresahkan para
musuh bebeyutannya, yakni kerajaan-kerajaan di Bali. Mereka resah
dansangat mengkhawatirkan kondisi Karangasem yang sedang dilanda persoalan
internal antar puri dan berpotensi terjadi perang saudaraantara Mataram,
Pagesangan, Pagutan dan Singasari yang dianggaplebih tua. Oleh karena
itulah pihak Karangasem segera mendekatiSakra
serta menuntut perlakuan yang sama melalui perkawinan politik.
Agaknya yang diincarnya adalah Dende Bini Nyanti. Tetapi pihak Sakra justru hanya mengirimkan puluhan gadis dari
kalanganorang biasa saja untuk dipilih, semuanya pun lantas ditolak
dandikembalikan. Raja Karangasem kemudian menyatakan akan datangsendiri dengan
segala kehormatan dan kebesarannya.Menyikapi rencana raja Karangasem
tersebut, terjadilahsilang-pendapat dan pengelompokan. Mereka yang moderat darikalangan para tetua, terutama Karaeng Manajai
sendiri, berpendapatsebaiknya tawaran raja Karangasem tersebut diterima
dengan sikap politis juga. Hal itu
dilakukan untuk mempersiapkan diri terhadapkemungkinan-kemungkinan yang
terjadi. Apabila memang sudahwaktunya untuk merebut kembali tongkat yang hilang
bisa denganmudah merebutnya dari pihak karangasem yang terancam perangsaudara,
bila perlu meminta bantuan Sumbawa dan Goa untuk mencapai tujuan itu.
Disamping itu, jika Karangasem benar-benar dilanda perang saudara, siapa
tahu melalui perkawinan bisaditaklukkan tanpa kekerasan.Di lain piha lk-,
terutama di kalangan orang-orang muda,muncul sikap militansi yang justru
dluukung oleh Pemban BiniRinggit yang kecewa terhadap suaminya. Bahkan
karenakejengkelannya tersetut, ia menyebut suaminya orang luar yang
tidak tahu perasaan rakyat dan kawula bala yang setia dan siap matimembela
kehormatan kerajaan Sakra penerus Pejanggik. MenurutPemban Bini Ringgit,
sekaranglah waktu yang tepat memanfaatkantidakrukunnya puri Singasari dengan
para saudaranya.Demikianlah, diam-diam Sakra mempersiapkan dirimenghubungi berbagai pihak yang , diharapkan akan
memberidukungan. Bahkan untuk bisa menarik dukungan Sumbawa, Gowadan
orang-orang pesisir pantai, Dewa Mas Panji Komala bersama ibudan adiknya
ditarik masuk , Sakra. Dalam usianya yang sangat muda,sekitar 16 tahun,
Dewa Mas Panji Komala diangkat menjadi raja,sebagai
lambang pemersatu sekaligus sebagai senopati perang.Gerakan dimulai dengan
membersihkan wilayah timur. Desa-desa yang bersikap setengah hati dalam
memberikan dukungan,digempur dengan kekerasan, para pemimpin beserta
anak¬istrinyadisandera dan dibawa ke Sakra. Meskipun kaget, Karangasem bergerak cepat. Mereka berhasil meredam dan
menunda perselisihan sesama mereka. Jika benar-benar menang, pihak Sakra tidak
akan pilih bulu untuk menghancurkan saudara-saudara kerajaan Karangasem
yang ada. Pihak Karangasem menduduki Mendana,Mujur dan Kopang. Meskipun
Mendana, Mujur dan wilayah selatan berhasil dibersihkan kembali, akan
tetapi Kopang dibuat sebagai benteng pertahanan yang sangat kuat,
sehingga Raden Bendesa diKopang tidak dapat
berkutik.Terlalu muda sebagai pemimpin dan tanpa wawasan sertastrategi perang
yang mapan memang sangat berpengaruh terhadapkualitas kepemimpinan Dewa Mas
Panji Komala, terutama di dalam pengambilan keputusan. Desa-desa yang
telah dibebaskan tidak diduduki, dan ketika gagal menembus Kopang, para
pasukan Sakramalah kembali pulang. Konsolidasi kekuatan hanyalah berbentuk
mengumpulkanorang sebanyak-banyaknya bertumpuk di desa Sakra tanpa
gerakanlanjutan. Bebasnya wilayah timur dan
terkumpulnya kekuatan yang besar membuat mereka puas dan merasa diri telah
menang. Nasihat yang tua-tua karena terlanjur bergerak haruslah terus
menyerangtidak digubris bahkan dijawab: "Kalau memang benar Bali itu
jantan,silahkan dia datang, kita tunggu disini saja". Pusat desa memang
ditata, dilengkapi petak jonggah yangkuat. Puri yang ada sebelumnya diperbaiki,
begitupula tempat tinggalibu suri Pemban Bini Ringgit bersama sang raja Dewa
Mas PanjiKomala. Memang benar, Dewa Mas Panji Komala mempunyaikharisma yang
sangat kuat, berwibawa dan pemberani, namuncenderung nekat tanpa perhitungan.
Terpaksalah yang tua-tua bergerak sendiri dengan kekuatan terbatas
mengusir kelompok-kelompok kecil prajurit, Karangasem yang masuk mengganggu
desa-desa yang telah dibersihkan.Gangguan-gangguan itu merupakan strategi yang
tepat agar Sakra terus sibuk, sementara Karangasem mempersiapkan diri
untuk serangan balik yang mematikan. Sebaliknya di pihak Sakra malahmerasa
puas, sibuk berpesta pora mabuk-mabukan. Beberapa kali serangan besar yang
dicoba Karangasem memang selalu dapatdipatahkan, tetapi mereka tidak tahu bahwa
pihak Karangasemsedang mempersiapkan diri dengan prajurit yang lebih teratur
dan profesional serta dilengkapi dengan taktik dan strategi yang
cukup jitu.
KERUNTUHAN
SAKRA (SAKRA BEDAH)
Karangasem menyadari, kendati pun Sakra
yang semulahanya daerah kecil di wilayah kekuasaannya, akan tetapi
memilikiketangguhan yang lebih dibandingkan Pejanggik. Sakra sangat
solid,merupakan pedaleman tunggal dan tidak memiliki pedaleman lain
di bawahnya, oleh karena itu wilayahnya sqngat utuh. Maka tidak mudah
mengalahkan Sakra dengan kekuatan konvensional. Dengandemikian Karangasem
benar-benar mempersipakan diri. Berbagai perlengkapan senjata seperti
bedil dan kapal (dengan nama Sri Cakradan Sri Mataram)
dibeli dari Singapura. Selain itu, untuk menambahkekuatan didatangkan pasukan dari Karangasem dan Kelungkung.Karangasem
memerlukan persiapan sekitar tiga tahun untuk dapatmelawan Sakra sambil
melancarkan serangan-serangan kecil kewilayah Sakra. Seolah-olah hanya kekuatan
kecil itu yang dimilikiKarangasem, hingga saat itu pun tiba.Serangan balik
dilancarkan oleh Raja Muda Mataram A.AGde Karangasem. Satu demi satu desa
diserang oleh Karangasemyang dilengkapi senjata bedil. Tiap desa yang dilalui
penduduknyadipaksa menjadi tameng. Sebagai prajurit profesional, mereka
tidak langsung menusuk ke jantung pertahanan Sakra, melainkanmengggelar
strategi Sapit Urang untuk mengepung Sakra.Setelah melalui Rarang, Suradadi,
Padamara, maka pangkalandi Kopang dipindahkan ke Masbagik. Setelah itu menaklukan
PenedeGandor, mereka pun memasuki wilayah Surabaya. Meskipun PeSiraga Perkanggo
Surabaya yang perkasa itu melakukan perlawananyang gagah berani, akan tetapi
tidak berdaya menghadapi pasukanyang lengkap bersenjata bedil. Keadaan itu
memaksa Pe Siraga Lokasi desa Sakra memang dipilih dengan pertahanandikelilingi
oleh kali yang dalam di sebelah timur, sisi selatan dan barat. Sedangkan di sebelah utara berderet bukit-bukit
sebagai benteng alam. Pasukan dari Kelungkung setelah menyapu Mujur,Ganti,
dan Beleka maju terus melalui Jerowaru dan Mendana. Lalu berhenti berkemah di sebelah barat sebelah kali Palung yang
dalam.Di sebelah timur tepatnya di bukit Selong, berkemah para
prajuritPagutan dan Pagesangan. Barulah kemudian pasukan induk menduduki bukit-bukit di sebelah utara untuk
perang urat saraf dimalam hari dengan menggelar pesta dan mendatangkan penari
Joget.A.A. Gde Karangasem menerapkan strategi Gelar Perang
Garuda Ngelayang. Para prajurit tameng yang terdiri dari orang-orang
Sasak,mereka juga ditugaskan untuk terus menerus membuat gangguandengan serbuan
setiap hari. Pengepungan yang berbulan-bulan tanpaserangan besar-besaran
benar-benar menyebabkan prajurit Sakramenjadi frustasi. Orang Sakra yang tidak
mengerti strategi perangmerasa tak habis pikir ketika siang dan malam
pihak Bali terusmenerus menembakkan
bedilnya, Pipian Langit, dan ditertawakansebagai orang kaya yang membuang-buang
mesiu. Mereka tak mengerti strategi perang urat saraf sementara bantuan
yangdiharapkan dari Goa dan Sumbawa tak kunjung datang karenakurang
koordinasi.Akhirnya prajurit Sakra tak punya pilihan lain kecuali
keluar mengamuk tanpa aturan melawan prajurit-prajurit Sasak sendiri yangdipergunakan
sebagai tameng hidup oleh prajurit Bali. Sementaraorang Bali sendiri berada pada barisan belakang mempergunakansenjata
lengkap. Pada pertempuran tersebut, Raden Nuna GedeLancung beserta saudaranya
gugur di sisi barat. Sementara di sebelahtimur yang dipertahankan oleh Raden
Benta, Raden Mombek, danRaden Bentabonter juga mengalami nasib yang sama. Begitupuladengan
pasukan induk di sebelah utara, meskipun mampumerobohkan begitu banyak
prajurit-prajurit Bali akan tetapi jugamengalami nasib yang sama.Setelah banyak
prajurit-prajurit tangguh Sakra yang tewas, barulah prajurit-prajurit Bali
maju dan memasuki Sakra dengan membawa perlengkapan senjata lengkap. Puri
yang hanya tinggaldan dipertahankan oleh Pe' Siraga juga jebol dan diratakan
dengantanah. Seluruh bangsawan Sakra mati, kecuali para kanak-kanak yang
sebelumnya telah diungsikan ke Korleko. Pe Siraga sendiritewas sementara Raden Bini Ringgit menyiapkan
pusakanya danuntuk pertama kalinya meminta ampun kepada suaminya
sebelum puputan sabil. Raden Bini Ringgit meminta bantuan pada
suaminyauntuk menyelamatkan anaknya yang masih bertempur di dalam desa,akan
tetapi Karaeng Manajai menemukan putranya sudah tewas.Pemban Bini Ringgit
karena sudah sepuh dan tua gagal puputan sabil, dengan mudah ia
ditangkap dan ditahan sebagaisandra yang
sangat berharga di Taman Kelepug (Mayura) dandidampingi oleh anak tirinya.
Perang Sakra ini berlangsung padatahun 1824-1828M meluluhlantakkan Sakra. Perang ini disebut"Peresak".
Kerajaan Sakra dianggap runtuh dan hanya berumur 50tahun, terhitung sejak 1780 M hingga dengan 1828M. Setelahkekalahannya, pihak Sakra kemudian
menjalin dan membinahubungan baik dengan erajaan Karangasem.
KERAJAAN KARANGASEM BALI DI PULAU LOMBOK
BERDIRINYA
BALI DI LOMBOK
Permintaan bantuan dari Arya Banjar Getas
memuluskan Karangasem untuk menanamkan pengaruhnya di Lombok. Sebenamya sejak
semula Bali ingin menempati pulau Lombok bagian barat dengan
mengirim rakyatnya secara besar-besaran.Kemenangan yang
diperoleh di Tanak Beaq dan adanya perjanjianTimur
Juring dan Barat Juring berarti kerajaan Karangasem Bali memiliki posisi yang
semakin mantap di Lombok.Pada waktu Karangasem berkuasa penuh atas
Lombok,rombongan orang-orang Bali datang ke Lombok yang dipimpin olehtiga
serangkai yaitu I Gusti Ketut Karangasem adik raja Karangasems ebagai pimpinan rombongan, Pedanda Gde Ketut
Subali sebagai pimpinan agama, dan Mas Poleng sebagai pengurus
masalah-masalah pembangunan dan pertanian.Berdirinya kerajaan Singasari
(Karangasem Sasak) karenaorang-orang Bali
sudah semakin banyak di Lombok. Akhirnya, orang orang Bali di wilayah
kekuasaannya mendirikan beberapa buah desa yang merupakan kerajaan
kerajaan kecil seperti kerajaan Singasari (Karangasem Sasak) dengan rajanya
Anak Agung Ngurah Made Karang (1720 M), kerajaan Mataram, dengan
rajanya bernama Keluarga Raja dan Para
Bangsawan Anak Agung Bagus Jelantik, Kerajaan Pagesangan, dengan rajanya
bernama Anak Agung Nyoman Karang, kerajaan Pagutan, dengan rajanya bernama Anak
Agung Wayan Sidemen, dan kerajaan Sengkongo, dengan rajanya bernama
Anak Agung Ketut Rai B.
BERKEMBANGNYA
KARANGASEM BALI DI LOMBOK
Kerajaan Karangasem bali menunjuk wakilnya
di Lombok yaitukerajaan Singasari (Karangasem Sasak). Hubungan
antarakerajaan-kerajaan berdasarkan asas kekeluargaan untuk mencapaikemakmuran
dan kepentingan bersama. Untuk memperkuat persatuan ini
raja Singasari mendirikan Pura Meru di Singasari pada tahun 1774 M.Kerajaan Singasari bertindak sebagai ketua di
dalam sebuah pemerintahan federasi. Pagesangan biasanya berposisi sebagai
Patihsedangkan Kediri dan Sekongo dilebur menjadi bagian dari Pagutan,sedangkan
Kuripan terpencil sendirian.Adapun pemerintah kerajaan Singasari
(1740-1838M) berturut-turut diperintah
oleh tiga raja dengan gelar yang sama yaituI Gusti Made Karangasem (I,
II, dan III). Pada masa inilah terjadigelombang
perpindahan orang Bali ke Lombok secara besar-besaran.Dalam menjalankan
pemerintahannya, untuk urusan ke bawahdiserahkan kepada para punggawa.
Sedangkan untuk menarik pajak kepada rakyat Sasak diserahkan kepada
petugas berasal dari sukuSasak. Sekongo' sebagai kota pelabuhan banyak
dikunjungi pedagang irar. Hal ini
dianggapnya sebagai penghalang. Untuk menambah kas perbendaharan
dan kekuasaannya, Singasari menaklukan
Sekongo'padatahun 1803M. Singasari
mengangapdirinya lebih mampu sehingga kerajaan yang lainnya tidak
dibiarkanmaju.Raja Singasari mempunyai empat orang anak, yang
sulung bemama Dewa Cokorda, kemudian Anak Agung Bagus Oka, Anak Agung
Bagus Karangasem dan yang bungsu bemama Agung AyuPutri yang dikawinkan dengan
anak Raja Mataram. Sebagai pengganti Raja Singasari, diangkatlah Dewa
Cokorda yangdidampingi oleh patihnya Gusti Gde Dangin.
PERLAWANAN
KEDIRI
Kesewenang-wenangan Singasari telah
memancing amarahKediri, sehingga secara diam-diam Kediri menyusun kekuatan dan
mempengaruhi Rincung Lilin, Penujak, Sakra, jerowaru, dan Kopang. Rencana pemberontakan ini dibocorkan oleh I Raspa. IRaspa adalah voorang kawula Kediri sebagai
pemegang gadai sawah Gde Banawi dari kaula Singasari. Pada 1804 M Singasari mengirim ekspedisi ke
Kediri.Rakyat Kediri yang tidak mau berperang pindah ke Pasengan. Kediri
mendapat serangan arah utara, selatan, dan barat. Pasukan Kediri dipimpin oleh
Sura Tresna dan Walamuka. sedangkan pasukan Singasari di bawah pimpinan
Wiryalunglungan dan Purusa Pakasutan. Pasukan Singasari terdesak
mundur sampai ke sungai Babak tetapi
setelah datangnya balabantuan dari Mataram, Pagesangan dan
Pagutan. Akhirnya Kediri dapat dikalahkan. SetelahKediri habis terbakar, Sura Tresna muncul dari utara dan mengangkat
senjata. la rela mati demi membela kehormatan dan kemerdekaan negerinya.
PERLAWANAN
SAKRA
Didudukinya kerajaan Karangasem oleh
Bulelengmenyebabkan raja Karangasem I, Gusti Gde Ngurah Lanang,
pergimenuju Lombok dan mendirikan keraton di Gunung Sari pada tahun1824 M. Hal ini menimbulkan kecurigaan pada pihak
Mataram danPagutan karena menganggap Raja Karangasem tersebut akanmenempatkan
seluruh Lombok di bawah kekuasaannya. Timbullahsaling curiga yang kemudian
berlanjut menjadi perselisihan.Kondisi ini dimanfaatkan oleh pemimpin Sasak
dari Sakrayaitu Mas Panji Komala. Pada tahun 1826 M, Raja Sakramengumumkan perang melawan Singasari (kerajaan
KarangasemSasak). Ada beberapa hal yang menyebabkan perlawanan Sakrayaitu:
Pertama, Raden Suryajaya, seorang perkanggo merangkaptelik (mata-mata),
melakukan korupsi dan sangat takut kalaurahasianya terbuka. Kedua, sebagian
besar bangsawan Sakra gelisahkarena anak gadisnya akan diperistrikan raja-raja
di Mataram.Ketiga, sejak lama Mas Panji Komala menantikan saat yang tepatuntuk
mernaklumkan perang terhadap kekuasaan Bali (Singasari,Mataram, Pagesangan, dan
Pagutan) Permakluman tersebut ditolak oleh Karaeng Manajai (ayahdari Mas
Panji Komala). Penolakan tersebut karena memangsebelumnya Mas Panji Komala
lebih berpihak kepada ibunya. Sepertitelah dikisahkan sebelumnya, salah seorang
putra raja Goa bemamaKaraeng Manajai diperintahkan untuk mencari jodoh dari
kalangankeluarganya yang ada di Lombok. Karaeng Manajai dibekali sebuahkeris
pusaka dan sebuah cincin. Sesampai di Lombok, KaraengManajai menghadap kepada
dua orang bersaudara Meraja Kusumadan Dewa Laki Orpa dan mengeluarkan pusaka
tersebut. Ternyatakeris dan cincin tersebut sangat cocok dimiliki.Akhirnya
Karaeng Manajai dikawinkan dengan Dene BiniRinggit (Putri Dewa Laki Orpa,
Pemban Mas Hang Pijot). Dari perkawinan tersebut, lahirlah dua orang anak
bernama Dewa MasPanji Komala dan Dene' Binti Nyanti. Dewa Mas Panji
Komalaterlahir sebagai penentang kekuasaan Bali di Gumi Sasak. KaraengManajai
kawin lagi dengan orang Mate'naling yang bernama Bungasehingga hubungan dengan
Dene' Bini Ringgit semakin renggang.Oleh sebab itu, anak-anaknya memihak kepada
ibunya. Inilah yangmenjadi latar belakang mengapa nasehat Karaeng Manajai
tidak diindahkan oleh Mas Panji Komala yang berakhir dengankehancuran
Sakra.Penolakan tersebut tidak menghalangi keinginan Dewa MasPanji
Komala untuk tetap berperang melawan Singasari. Dewa MasPanji Komala memproklamirkan diri terbebas dari Karangasem.Raden
Suryajaya menggerakkan bala bantuan dengan mangajak danmengintimidasi desa-desa
Suradadi, Kopang, Rarang, Batukliang,dan Praya.Rencana penyerangan Sakra ke
Singasari, Mataram, Pagutandan Pagesangan terdengar oleh Singasari. Akhimya
perselisihan yangterjadi segera dihentikan untuk bersatu melawan kerajaan
Sakra. Bala bantuan dari pulau Bali didatangkan. Pada saat itu, raja
Singasari berjanji, bahwa apabila kerajaan Sakra dapat dikalahkan maka
daerahLombok akan dibagi-bagi kepada kerajaan-kerajaan, desa-desa,
danorang-orang yang membantunya. Pada tahun 1826 M pecahlah
pertempuran antara Sakradengan Karangasem
Lombok di Kopang. Pasukan Sakra terpukulmundur dan Kopang dijadikan lautan api
oleh Singasari. Setelah itu pasukan Singasari beserta sekutunya bergerak
ke pusat pertahananSakra. Bantuan dari Karaeng Manajai, Raja Abubakar dan RajaMenjeli
dari Sulawesi tak kunjung datang karena tertahan oleh banyaknya penjagaan di masing-masing pelabuhan. Bantuan terpaksamendarat
di Labuan Lombok akan tetapi didesak mundur sampaiSumbawa. Sakra terkepung dari segala arah. Pemban Aji berusahauntuk
membuka kepungan musuh dengan melakukan serangan kedesa-desa tetapi tidak
berhasil dan terdesak, kemudianmengundurkan diri ke Patondang.Pada saat yang
sangat kritis, Dewa Mas Panji Komalamenyerukan jihad fisabilillah. Pasukan
Singasari dan sekutunyaakhirnya dapat dihalau mundur sampai ke Masbagik. Dengan
adanyakemenangan yang gemilang ini membuat Dewa Mas Panji Komalamabuk
kemenangan dan membuat suatu kekeliruan. Semua prajuritnya menjadi
pengecut dan tidak berani menghadapi musuh,sehingga pada penyerangan
berikutnya, Sakra dapat dikalahkan.Dewa Mas Panji Komala menghilang dan ibunya
Dene' Bini Ringgit ditangkap dan ditawan di Taman Kelepung Singasari
(TamanMayura).Sesuai dengan janji yang diikrarkan oleh raja,
setelah peperangan usai, maka daerah kekuasaan dibagi dengan
perincian berikut: (1) Mataram diberikan desa-desa yang berada di sebelahtimur
sungai Babak, (2) Pagesangan diberikan
desa-desa Suradadi,Suralaga, Kembang Kuning, dan desa Surabaya, (3)
Pagutandiberikan desa-desa seperti Batujai,
Batukliang, dan Batutulis, (4)Sedangkan sisanya adalah wilayah kekuasaaan
Singasari.
RUNTUHNYA
SINGASARI
Setelah perang Sakra, ternyata perselisihan lama kembalitersulut yang mengakibatkan terjadinya perpecahan
antar merekasendiri. Di sisi lain, ketikakerajaan Gunung Sari
dipersatukan dengan kerajaan Mataram oleh kerajaan Singasari. Kerajaan Mataram
tidak dapat menerima keputusan
tersebut. Tindakan sewenang-wenangserta adanya gejala untuk menghapus
kerajaan-kerajaan kecilmenyebabkan pihak Mataram mulai mendekati dan
mempengaruhidesa Kopang, Batukliang, Praya, Sakra dan lain-lain
untuk menggempur Singasari. Secara
umum dapat dikatakan bahwa, penyebab keruntuhan kerajaan Singasari sebagai
berikut:
1.
Masing-masing
kerajaan tersebut merasa paling baik.
2.
Tindakan Dewa
Cokorda yang kurang baik seperti: perbuatanyang tidak senonoh dengan saudara
kandungnya sendiri.Kemudian, selalu merusak serta merampas daerah
kerajaanMataram dengan membuat hutan perburuan baru yangmempersulit rakyat
Mataram mencari kayu dan alang-alang. Pemerintahannya juga kurang adil sehingga
menyebabkanKopang dan Praya lebih dekat dengan pihak Mataram daripadaSingasari.
3.
Kebencian
Pagesangan kepada Singasari karena hampir semuakeluarga Raja Pagesangan tewas.
Hanya seorang yang dapat lolosdan melarikan diri ke teluk di Sumbawa.Ketika
terjadi perebutan wilayah antara Penujak (termasuk wilayah Singasari) dengan desa Kateng (termasuk wilayahMataram), maka pada tahun 1838M, raja
Mataram memaklumkan perang kepada Singasari. Maklumat tersebut ikut
mempengaruhi desa Batukliang, Kopang, Praya dan Sakra. Selanjutnya kerajaanMataram dibantu oleh kerajaan Pagesangan dan
Pagutan. Mereka juga didukung oleh Kapten King, pedagang Inggris dan
nakhoda kapal yang bernama Ismail. Kemudian Karangasem Bali jugamendatangkan
6.000 pasukan untuk membantu Mataram. Sedangkan pihak Singasari dibantu
oleh Lange (pedagang Denmark) danseorang pedagang dari Skotlandia.Dalam
peperangan tersebut, Mataram berada dalam keadaan kritis setelah tewasnya Raja
Sepuh I Gusti Karangasem III di Rumak.Pada saat itulah Sakra bergabung dengan
Kuripan membantuMataram dalam menggempur Singasari. Kerajaan Singasari
dikepungdari segala jurusan, seluruh penghuni Singasari melakukan puputan di
Sweta. Dalam peperangan ini, istana Singasari dibakar dan semua keluarga raja tewas kecuali dua orang anaknya
yang masih kecil,seorang perempuan dan laki-laki, mereka kemudian dibawa
keKarangasem Bali. Sedangkan Gusti Gde Dangkin, Patih Singasari,tewas di
Pamotan. Kerajaan Singasari menyerah kalah terhadap kerajaan Mataram pada tahun
1839 M.
KERAJAAN MATARAM
BERDIRINYA MATARAM
Kekalahan Singasari telah mengangkat derajat kerajaanMataram. Orang-orang yang membantu Mataram
diberi hak otonom serta diangkat menjadi pejabat, seperti Gusti
Wanasari,Gusti Gde Wanasara, SangWahayan Lebah yang diangkatmenjadi Punggawa
dan.SangBonaha yang diangkat menjadiPatih.Pada tahun 1839 M SangBonaha dipengaruhi oleh Langesehingga
berbalik melawanMataram. Sementara untuk membunuh sang Bonaha
sangatlahsulit karena ia konon saktimandraguna. Namun raja tidak
kehilangan akal, ia mengancam bangsawan
Batujai dan akan diturunkan kastanya jika dalam waktu3 bulan
tidak mampu membunuh Sang Bonaha. Sehari sebelum ancaman berakhir Mamiq Salim berhasil membunuh Sang Bonahayang A. A.
Ketut Karangasem dikatakan sakti mandraguna.Dari kalangan orang Sasak, Dene'
Batu Laki dan Dene' LakiGaliran dari Kuripan diberikan hak otonomi di bagian
sebelah timur sungai Babak dan sungai Belimbing. Begitupula Kopang,
Mantang,Rarang, Praya diberi hak otonomi tanpa membayar pajak keMataram
BERKEMBANGNYA MATARAM
Kerajaan Mataram sebagai penguasa tunggal
di pulauLombok berturut-turut diperintah oleh tiga raja. Raja yang
pertamaAnak Agung Ketut Karangasem IV (1838-1850 M), yangmengkonsolidasikan Mataram sebagai
kerajaan tunggal yang bercorak sentralistik dan represif. Raja kedua adalah
Anak AgungMade Karangasem (1850-1872M),
di bawah raja inilah dilakukanrenovasi atas Taman Kelepug menjadi Taman Mayura.
Dibangun pula Pura Meru, Tamaiq Suranadi, Lingsar, dan
dirintisnya pembangunan Taman Narmada yang diberi ukir kawi dan selesaitahun 1866
M. Kemudian Cakranegara (negara yang sudah bulat bersatu) ditata sebagai
pusat pemerintahan. Raja terakhir yang paling bungsu adalah Anak Agung
Gede Ngurah Karangasem (1872-1894M),
yang dinobatkan sebagai raja dalam usia 70 tahun lebih.Raja Mataram mengawini
Dende Aminah dan namanyadiganti manjadi Dende Nawangsasih (Nawang artinya tahu,
Sasihartinya bulan). Perkawinan tersebut konon berdasarkan petunjuk gaib.
Dende Aminah alias Dende Nawangsasih terkenal sangat taat menjalankan agamanya,
dia sangat berpengaruh kepada suaminya, sehingga diizinkan untuk mendirikan
sebuah masjid yang dibangun dekat Taman Mayura. Dia diperkenankan juga
mendatangkan seorang guru agama.Gurunya bernama Guru Baok alias Haji Moh. Yasin
dari Kelayu. Dende Aminah memiliki penasehat spiritual dari Arab bernama
Sayid Abdullah. Dari perkawinan dengan raja Mataram ini kemudian lahir seorang
anak bernama Gapul atau Imam Sumantri yang terkenal sebagai Datu
Pangeran.Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaannya, karena dengan mudahnya
memerintah orang Sasak untuk ngayah membangun berbagai tempat peribadatan
tetapi banyak pula perkanggo Sasak menjadi kaya raya. Pada saat
ini, Mataram mengubah nama Singasari
menjadi Cakranegara (negara yang bulat).Orang Islam bebas beribadah bahkan di
Ampenan dibangun sebuahmasjid. Selain itu, didatangkan pula guru qur'an dan
hadits. Mataram menjadi penguasa seluruh Lombok, termasuk mempersatukan
kerajaan-kerajaan yang dulu dibagi-bagikan, yaitu,kerajaan Pagesangan, Pagutan
dan Kediri. Kemudian keraton baru dibangun di tempat bekas keraton kerajaan
Singasari, dan dinamakan Puri Ukir Kawi yang dihuni oleh A.A. Gde Ngurah Karang
Asem dibantu oleh seorang anaknya yaitu A.A. Made Karangasem, sedangPuri
Mataram dihuni oleh anaknya yang lain yaitu A.A. KetutKarangasem, sang putera
mahkota calon pengganti ayahnya.
SISTEM PEMERINTAHAN MATARAM
Pada awalnya, susunan pemerintahan Mataram
adalahsebagai berikut:Berbagai ketentuan yang berlaku:
1.
Punggawa atau
perkanggo diangkat dan diberhentikan oleh raja, berdasarkan keturunan
disamping kecerdasan dan keberaniannya.
2.
Pemekel dan
keliang diangkat perkanggo oleh penggawa, berdasarkan keturunan dan wibawa
di dalam masyarakat dan atasnasihat pemuka masyarakat.
3.
Penghasilan
perkanggo atau penggawa berasal dari pemberianizin tanah yang tidak terbatas
kepada rakyat yang dikerjakansecara gotong royong atau sebagai penggarap.
4.
Bagi perbengkel
dan keliang mempunyai tanah pecatu, yangdapat dibedakan atas pecatu pusaka dan
pecatu mider.
5.
Soal perselisihan antara wilayah
masing-masing punggawa, perkanggo,
perbekel, dan keliang, diberikan wewenang untuk menyelesaikannya
sendiri. Jika tidak dapat diselesaikan sendirimaka
harus diajukan ke struktur yang lebih tinggi.
6.
6.Perkanggo
dan punggawa diberikan wewenang untuk mengatur dan menyelenggarakan
pemerintahan pada wilayah masing-masing.
7.
Perkanggo juga
diberikan wewenang dan diwajibkan untuk mengumpulkan upeti/ membayar pajak
bentuk natura. Rakyatyang diwajibkan membayar upeti hanyalah golongan yangmemiliki tanah. Untuk pekerjaan pembuatan, perbaikan
ataupun pemeliharaan jalan, rakyat
Sasak jugalah yang diwajibkanmelakukan ngayah. Ngayah adalah sejenis kerja
rodi. Rakyatdisuruh membangun berbagai tempat ibadah,
jalan¬jalan, jembatan, rumah-rumah para raja maupun orang Bali. Selain
itu juga sering kali diikutkan berperang membela/membantukerajaan bila
diperlukan.
PERANG MATARAM-PAGUTAN
Salah seorang putra raja Mataram yang
sudah dewasadilamarkan seorang putri bernama Ayu Bulan dari Pagutan. Akantetapi
lamaran tersebut ditolak oleh pihak Pagutan. KeberanianPagutan menolak lamaran
tersebut karena dijanjikan bantuan olehKuripan. Apabila terjadi peperangan
melawan Mataram, pihak kuripan bersedia membantu Pagutan. Kerajaan Mataram
merasadilecehkan oleh peristiwa tersebut, akhirnya peperangan pun tak dapat
dihindari. Pada tahun 1839 M, Raja Pagutan, Gusti Ketut
Putradengan beberapa orang keluarganya
tewas. Hingga perang usai, bantuan dari Raja Kuripan Dene' Laki Batu tidak
kunjung dating
PENGHANCURAN KEKUASAAN SASAK
Peristiwa peperangantersebut sangat disesalkan olehMataram.
Semua itu terjadikarena ulah Kuripan.
AkhirnyaMataram mencabut hak otonomiyang diberikan kepada seluruhdesa-desa termasuk Kuripan,Praya, Kopang,
Mantang, Rarangdan lain-lainnya. Mataram beranggapan bahwa pemberianotonomi itu pada akhirnya
akanmenimbulkan malapetaka bagi pemerintahan Mataram Mataram menjadi
sangat hati-hati karena ia menyadari betul apabilakekuatan Sasak bersatu di
bawah kekuatan Islam maka bisamenimbulkan malapetaka bagi Mataram. Kemudian
Matarammelakukan upaya adu-domba. 1.Peperangan
KuripanSiasat tersebut kemudian mulai dijalankan. Satu persatukerajaan
Sasak ditaklukan. Pertama diawali dari Kuripan. Kuripandiundang oleh Mataram
akan tetapi Dene' Laki Batu dan Dene' BatuGaliran
membawa para patih dan punggawa. Dalam pertemuantersebut pihak Mataram
menyerahkan wilayah sebelah timur sungaiBelimbing
menjadi bagian dari kekuasaan Kuripan, sedangkanwilayah sebelah barat sungai
itu akan dikurangi. Kuripan mintawaktu untuk berpikir. Setelah pulang mereka
sepakat untuk menolak permintaan tersebut. Pada undangan yang kedua
Dene' Laki Batu danDene' Laki Galiran dapat dibunuh pada tahun 1840 M.
WilayahKuripan diperintah langsung oleh
kedua putri Dene' Laki Batu,masing-masing Dende Rada dan Dende Sumekar
yang selanjutnyadibawa ke Mataram,
sedangkan anak laki-laki Dene' Laki Batu menghilang.
Perang Praya I
Penaklukan selanjutnya diarahkan ke Praya yang dipimpinoleh Raden Wiracandra. Berkali-kali Raden
Wiracandra ke Mataram,tetapi setiap kedatangannya selalu membawa pengiring yang
sangat banyak dan bersenjata lengkap. Praya sudah menyadari
bahwamalapetaka bagi dirinya hanya menunggu giliran saja. Praya sudahtidak
tahan lagi memelihara persahabatan dengan Mataram.Beberapa hal yang menjadi
sebab perang Praya I ini antaralain:a.Kerajaan
Mataram merobek-merobek (melanggar) perjanjianantaraArya Banjar Getas dengan I
Gusti Ketut Karangasem. b.Daerah kekuasaan Banjar Getas sejak lama
telah digerogotisedikit demi sedikit dengan mendirikan desa-desa otonomdibawah perintah langsung dari Mataram c.Dalam usahanya untuk menguasai seluruh Lombok,
KerajaanMataram selalu menjalankan politik adu domba antara para pemimpin
Sasak. d. Raden Wiracandra difitnah akan menyerang Mataram.Usaha terakhir
Mataram untuk menaklukkan Praya secarahalus, adalah dengan melamar putri Raden
Wiracandra yang ditolak oleh Praya. Maka untuk menyerang Praya, raja
Mataram menghasut desa-desa tetangganya untuk memusuhi Praya.Akibat hasutan
Mataram itu, seolah-olah Kopang dan Batukliang itu menjadi musuh utama bagi
Praya, maka Prayamenyerang Batukliang dan Kopang. Kedua desa itu
mendapat bantuan dari Mataram di bawah pimpinan Ratu Gde Wanasara yangdidampingi
oleh I Made Rai dan Gusti Made Kaler. Untuk menghindari korban yang lebih banyak, terutama anak-anak dan wanita,
maka raja Mataram memerintahkan supaya Praya ditunggu di perbatasan Praya
dan Batukliang. Wilayah Praya dikepung oleh pasukan Batukliang, Kopang dan
Mataram serta diperkuat pasukandari Batujai, Suradadi, Penujak, Jonggat Puyung,
Rarang, dan Sakra.Hampir setengah tahun lamanya terjadi perang tiada
berkesudahan,sehingga menimbulkan bencana kelaparan. Beberapa orang pasukanyang
keluar untuk mencari makanan dibunuh oleh para musuh. Halitu menyebabkan Raden
Wiracandra dan pembantunya gelisah.Mereka bertekad untuk perang fisabilillah.
Pada peperangantersebut, Raden Wiracandra tewas. Pasukan rakyat yang
fanatik,dibawah pimpinan Haji Umar menjalani perang fisabilillah.Semuanya
gugur di medan perang. Raden Tunggul, putra dari RadenWiracandra dapat meloloskan diri dan pergi ke Bugis. Para
putri- putri Raden Wiracandra dan tawanan yang lain dan sebagian lagi
dibuang ke Bali dan Tanjung (Lombok Utara), beberapa dari merekaada pula yang
dibunuh. Sejak itu Praya berada di bawah kekuasaanAnak Agung Gde Ngurah, raja
Karangasem. Sedangkan di Praya diangkat seorang pimpinan dari keturunan Banjar
Getas bernamaMamiq Sapian.Hancurnya kerajaan Praya menambah martabat Kopang danBatukliang.
Hal ini tidak menyenangkan raja Mataram. Politik pecah-belah terus dijalankan. Beberapa tahun setelah perang
Praya pertama, Jero Wirasari pimpinan Kopang, dipanggil ke Mataram.Ketika
Jero Wirasari berangkat bersama para pengiringnya, iadidakwa dan difitnah akan
memberontak ke Mataram. Rajamemerintahkannya untuk ke Pemenang (Lombok Utara)
dan tanpadisadari kemudian dikeroyok dan dibunuh oleh pasukan Mataram di bawah pimpinan Gusti Ketut Ning. Jenazahnya
dimakamkan oleh para pengiringnya di Pemenang. Sejak saat itu
Kopang mengalamikemunduran.Rencana Raja
Mataram untuk menguasai desa demi desasemakin menjadi jadi, sehingga ia tidak
lagi membedakan kawanatau lawan, yang penting tujuannya tercapai dengan mudah
dancepat. Satu-persatu sekutunya dihancurkan. Hal ini sangatmenggelisahkan para
pemimpin Sasak. Mereka tidak dapat bersatuakibat politik Mataram yang sangat
cerdik.Lima bulan setelah Kopang, tiba giliran Batukliang menuaimasalah. Raden
Sumintang diminta datang ke Mataram. Para bangsawan dan pembantunnya
melarang beliau datang ke Mataramuntuk memenuhi surat panggilan dari Anak Agung
Mataram itu.Setelah tiga kali surat diterima dan tidak dihiraukan juga;
makaMataram mengirim pasukan di bawah pimpinan Gusti Made Sangkauntuk menangkap
Raden Sumintang dalam keadaan hidup atau mati.Agar Batukliang tidak bernasib
seperti Praya, Raden Sumintangmenyerahkan diri di Aik Gering kepada pasukan
yang akanmenangkapnya. Disitulah beliau dibunuh oleh Gusti Made Sangka.Melihat
Radennya dibunuh, para pengiringnya bernama Tati'Engkis tidak dapat menahan
diri lalu mengamuk. Tetapi baru dapat menewaskan seorang musuh, ia
pun tewas. Jenazah RadenSumintang
dimakamkan di Batukliang.
Perang Kalijaga
Ø
Sebab-Sebab
TerjadinyaSebelum dilantik menjadi raja, AnakAgung Gde Ngurah Karangasem
berfikir bagaimana cara agar dua golongan yang berbeda agama bisa
berdamai. Atas petunjuk gaib dalam pertapaan di Batu Bolong, ia bermimpi saat
itu kejatuhan bulan di Kalijaga. Anak Agung Gede Ngurah Karangasem bersama
Gusti Gde Wanasara kemudian melamar Dende Aminah dari Desa Kalijaga
Lombok Timur. Dende Aminah dipercaya sebagai pemegang Wahyu Kedaton
Selaparang.Dende Aminah merupakan putri dari Dea Guru, seorang pemuka
Islam yang terkenal shaleh. Baliau adalah saudara dari DeaMeraja, pemimpin desa
Kalijaga. Dea Guru dan Dea Meraja menolak lamaran itu karena sudah
dijanjikan bantuan oleh Raja Amir dari Desa Mamben dan Raden Kardiyu dari
Korleko bila nantinya diserang oleh Mataram.Anak Agung Gde Ngurah berkirim
surat kepada Dea Gurudan Dea Mraja untuk datang ke Mataram, tetapi undangan itu
ditolak, karena datang ke Mataram berarti mati. Penolakan surat tersebut sangat menyakitkan hati raja. Maka siasat lamapun dijalankan, "Pecah dan Kuasai".
Ø
Perlawanan
KalijagaAtas berbagai pertimbangan, akhirnya surat pemanggilan tersebut
dipenuhi. Maka diutuslah Raden Kardiyu dim Raden Amir ke Mataram. Sesampainya di Mataram, mereka diterima oleh
Patih Gusti Wanasara. Meskipun tanpa
bukti, mereka dituduhmemberontak. Kemudian mereka diikat dan dibawa ke
Sema(Kuburan Bali) untuk menjalani hukuman mati. Ternyata merekatidak mempan
senjata. Gusti Wanara melaporkan kejadian yang sangat aneh ini kepada Raja.
Rajapun mengampuni keduanya dengan syarat agar supaya mereka berdua bersedia
menangkap Dea Raja dan Dea Guru dalam keadaan hidup atau mati. Demikianlah,
Mamben dan Korleko pun menyerang Kalijaga. Namun serangan itu dapat ditahan
oleh Kalijaga. Raden Amir dan Raden Kardiyu tersadar, bahwa mereka harus
berpihak kepada Kalijaga. Akhirnya mereka pun berbalik melawan Mataram.
Mereka berencana menyerang kedudukan Mataram di Pringgasela
dengan beberapa strategi: -Dari
Barat Daya dipimpin oleh Dea Mraja dibantu oleh Raden Kardiyu, Mamiq Lisah,
Mamiq Putra, Pun Kebiandan Raden Nuna Darmasih.-Dari Arah Timur dipimpin oleh Dea Guru dibantu ol,eh Raden Amir, Pe
Sumping, Mamiq-Dalu, Papuq Lokah, Amaq Kedian, Mamiq Mesir, dan Pe Rumah.Ketika
peperangan berlangsung, RadenAmir dan RadenKardiyu ingat janjinya sehingga
berbalik melawan Kalijaga. RadenAmir, Raden Kardiyu, Pe Sriyaman yang
membela Matarammemukul mundur pasukan.
Kalijaga untuk kemudian membakar Kalijaga. Dea Meraja dan puterinya
Raden Muna Darmasih melarikan diri
naik perahu ke Bima, sedangkan Dea Guru bersama putrinya, Dende Aminah dan
beberapa orang pengiringnya bersembunyi di dalam sebuah goa di hutan
Bungus Bawi, namun musuh dapat menemukannya, sehingga mereka dapat dibunuh.
MATARAM MENEGAKKAN KEKUASAAN
Sistem pemerintahari yangdigunakan pada
masa itu adalah pemberian hak otonomi terbataskepada desa di wilayah
Timur Juring. Setiap desa mengangkat para pemuka
desa untuk memungut upeti dan pajak,
tetapimereka mendapat pengawasanlangsung dari seorang Bali.Untuk memantapkan
danmenegakkan kekuasaannya, Anak Agung membuat peraturan- peraturan
sebagai berikut:
1.
Peraturan
tentang pertanahan.
2.
Menghapus gelar
"Raden" bagiorang Sasak.
3.
Menghapus
prasasti dan silsilah bagi orang Sasak.
4.
Memperluas
perjudian sabung Ayam.
5.
Pembagianhartapeninggalandidasarkanpatriarkat(dalam pengertian
bahwa jika seseorang meninggal dengan tidak mempunyai anak laki-laki, maka
harta peninggalannya itumenjadi hak milik raja).
6.
Pemberian gelar
"Jero" bagi pimpinan Sasak.
7.
Pemerasan
tenaga kerja untuk pengabdian kepada raja.
RUNTUHNYA KERAJAAN MATARAM
Atas kondisi tersebut, parapemuka SasakmemintapemerintahHindia-Belanda untuk ikut campur dalam menangarii
perangLombok. Setelah menerima permintaan bantuan persenjataan bagirakyat
Sasak, pemerintah Belanda mengirimkan utusannya untuk melihat secara
langsung keadaan orang-orang Sasak. Dalam peninjauannya di Pulau
Lombok itu, Liefrinck melaporkan keadaanyang
sesungguhnya, yaitu terjadi berbagai penderitaan sepertiterjadinya bencana
kelaparan dan wabah penyakit yang menimpaorang-orang Sasak.Laporan dari
Liefrinck, utusan pemerintah Belanda tersebut,sangat
berpengaruh atas pemerintahan dan kekuasaan Bali diLombok. Laporan ini
ditanggapi dengan sangat teliti oleh pemerintahBelanda di Batavia. Belanda pun sangat perlu untuk ikut
campur menyelesaikan perang Lombok.Belanda berupaya untuk mempertemukan
orang Sasak danMataram, akan tetapi menemui jalan buntu. Akhirnya
Belandamengeluarkan ultimatum yang memberatkan Mataram. Padamulanya Mataram
menolak permintaan tersebut, akan tetapikemudian meminta menunda jawaban. Pihak
Mataram selalumengulur-ulur waktu. Melihat gelagat tersebut, Belanda
mendaratkan pasukannya di Ampenan. Maka man tidak mau, ultimatum
tersebutharus diterima.Setelah itu, Belanda menggelar pasukannya danmemindahkan
markasnya di tanah lapang di muka Pura Meru agar pembicaraan berjalan
cepat dan lancar. Belanda memaksa pihak Mataram untuk menandatangani surat
perjanjian yang disaksikanoleh pemuka-pemuka Sasak. Jenderal Van Ham menemui
para pemuka Sasak tersebut di Sisik Labuhan Haji, dan meminta merekaagar
datang ke Cakranegara. Akan tetapi pemuka-pemuka Sasak menolak undangan
tersebut. Setelah mendapat penjelasan secaralangsung dari Panglima
pasukan, akhirnya para pemuka Sasak menyepakati
untuk datang ke Mataram dengan mengirim dua orangutusan.Adapun isi perjanjian
antara Mataram dan Belanda yangtertanggal 7 Juni 1843 M sebagai berikut:
1.
Mataram
mengakui kedaulatan Belanda atas pulau Lombok.
2.
Mataram tidak
lagi melakukan hak adat tawan karang.
3.
Mataram akan
melindungi kepentingan perdagangan Belanda.
4.
Mataram tidak
lagi kontak atau melakukan perjanjian dengan bangsa kulit putih lainnya.
5.
Sebagai
imbalan-Mataram diberi hak otonomi penuh oleh Belanda dalam melaksanakan pemerintahan
di Lombok. Kedatangan utusan Sasak tersebut justru meninggalkan permasalahan baru. Mereka justru
meninggalkan tempat perundingandan memulai peperangan. Keadaan ini menyebabkan
banyak pasukanBelanda meninggal, salah satunya Jenderal Belanda adalah Jenderal
Van Ham. Pada tahap selanjutnya, Belanda mengirim
ekspedisi yangsempurna dan melakukan penyerangan terhadap Mataram
dari berbagai penjuru. Serangan Pada tahun 1894 M tersebut berhasilmenghancurkan dan membakar puri hingga hampir
rata dengantanah. Mataram kemudian dapat ditaklukkan.Peristiwa penting yang
terjadi pada waktu itu ialahditemukannya keropak (naskah lontar) Desa warnama
yang kemudianterkenal dengan nama Negara kertagama. Menurut Brandes, naskahini
diketahui sebagai satu-satunya naskah yang berisi gambaran paling lengkap
tentang kerajaan Majapahit.(Secara umum sebab-sebab kekalahan Mataram, akan
dijelaskan pada Perang Lombok, Bab berikutnya)
PERANG LOMBOK A
LATAR BELAKANG
PERANG LOMBOK
Dikeluarkannya berbagai peraturan oleh kerajaan Mataram yang bertujuan untuk memantapkandan menegakkan
kekuasaannya, telah membawa kesengsaraan dan penderitaan bagi
rakyat Sasak. Adapun peraturan tersebut di antaranya:(1) peraturan tentang pertanahan, (2) MENGHAPUS GELAR "RADEN" BAGI ORANGSASAK,
(3) MENGHAPUS PRASASTI DAN SILSILAH BAGI ORANG SASAK, (4)memperluas perjudian
sabung ayam, (5) pembagian harta, peninggalan,
(6) pemberian gelar "Jero" bagi pimpinan Sasak, (7) pemerasan
tenaga kerja untuk pengabdian kepada raja.S ebelumnya, peperangan demi peperangan
dilakukan oleh orang Sasak untuk menyerang orang Bali tetapi tidak pernah
berhasil karena tidak ada persatuan. Peperangan tersebut adalah:1.Peperangan Praya I, yang dipelopori oleh
keturunan Arya Banjar.2.Peperangan
Kopang dengan gugurnya seorang pahlawan Sasak Mamiq Mustiasih, adik dari
Mamiq Mustiaji.3.Peperangan
Batukliang dengan gugurnya pemuka desa Batukliang Jero Ginawang.4.Peperangan Sakra yang dipimpin oleh Mamiq
Nursasih dan TuanGuru Haji Ali.Peristiwa-peristiwa tersebut
mengakibatkan kekuasaan Bali diLombok
semakin melemah, karena di sisi lain mereka juga disibukkan dengan mengirim
bala bantuan ke Karangasem Bali yang sedang berperang dengan kerajaan
Klungkung.
PERLAWANAN
PRAYA
Pada tanggal8Agustus 1891 M
(2Muharram 1309 H)Mataram Guru Bangkol (Guru Ismail) bergerak
menuju medan pertempuran di Pakukeling dekat Kediri. Adapun
sebab-sebab pemberontakan Praya adalah: (1) pemerintahan Mataram
semakinsewenang-wenang, (2) dendam
sej ak Perang Praya I, (3)terbunuhnya
seorang ulama bernama Guru yang oleh perbekel Bali diPraya tanpa kesalahan yang
nyata. Dari sebab tersebut, yang palingmenyakitkan adalah sebab yang ketiga,
ketika Guru Bangkolmeminta keadilan, ditolak oleh raja Mataram, maka diputuskan
untuk mengangkat senjata.Pertempuran di Pakukeling, pasukan Guru
Bangkol berhadapan dengan pasukan A.A.
Made Karangasem, putra sulungAnak Agung Gde Ngurah Karangasem. Pada pertempuran
tersebut pasukan Bali dengan persenjataan yang lengkap dapat menghalauGuru
Bangkol sampai ke Praya (H. Lalu Lukman,2007). PasukanBali melanjutkan penyerangan, akan tetapi Praya
telah dikosongkan.Semua pasukan mengungsi ke desa-desa di sekitamya, kecuali:
GuruBangkol, Mami, Sapian, Haji Yasin, Mami' Diraja, Amaq Gewar,Amaq Semain,
dan seorang lagi, Amaq Tombok yang tetapmempertahankan masjid Praya.Kota Praya
tetap dikepung, namun ketujuh orang yangmenjaga masjid berganti-ganti untuk
memerangi musuh yangmengepung masjid. Jika sudah lelah melayani musuh, lalu
digantidengan yang lain. Selama berminggu-minggu orang Bali mengepungmasjid
Praya, namun tidak dapat juga direbut. Orang-orang Balitidak berani maju dan selalu mengandalkan orang-orang Sasak yangmasih
setia kepada mereka untuk menjadi pemuka dalam pertempuran.Sebuah keanehan
terjadi, meskipun dikepung selama berminggu-minggu oleh pasukan Bali
beserta bantuan pasukanSasak, mereka tetap tidak mampu menguasai Praya.
Sebenarnya strategi yang dipergunakan oleh tujuh pahlawan tersebut adalahdengan
membuat sebuah bubungan yang digerak-gerakkan olehorang-orang bersenjata,
sehingga semuanya tampak bergoyangdahsyat.Akhirnya secara
berangsur-angsur, rakyat yang telahmengungsi
kembali memasuki kota untuk mempertahankan kotaPraya. Hal ini menimbulkan
kecurigaan Anak Agung Made terhadapkesetiaan pasukan Sasak yang
membantunya.Karena kesal, ia mengeluarkan ancaman: jika pemberontakanPraya
selesai, maka semua Haji, semua Guru, dan semua pemukaSasak akan dimusnahkan.
Sedangkan yang lainnya akandiseberangkan ke Bali dan ditempatkan di
lereng-lereng gunung danhutan di Bali.
Ancaman tersebut secara berturut-turut
dilakukanterhadap:
1.
Praya.Memanggil
Mamiq Ardita yaitu keluarga dari Guru Bangkoldengan tuduhan yang dibuat-buat
kemudian disingkirkan.
2.
Batukliang.Memanggil
Mamiq Wirata (Jero Buru) keluarga MamiqGinawang karena tidak lagi dianggap
setia kepada raja Bali, laludibawa ke Cakranegara dan semuannya dibunuh.
3.
Kopang.Mamiq
Mustiaji dari Kopang dan Mamiq Mustiasih besertadua orang pengikutnya yang
bernama Haji Husen alias GuruImam dan Jero Ginawa alias Mamiq Ramelah. Tetapi
merekadapat meloloskan diri pulang kembali ke Kopang.
4.
Sakra.Tuan Guru Haji Ali dari Sakra, yang setia membantu Anak Agung Made
dalam menyerang Praya, tetapi beliau mampumeloloskan diri pulang ke Sakra.
PERSATUAN SASAK
Kegagalan-kegagalan yang selama ini
dialami oleh rakyatSasak ternyata karena memang belum adanya persatuan. Melalui
perundingan di Kopang akhirnya mereka mau bersatu untuk menata dan
menyusun strategi serta melakukan perlawanan secara menyeluruh
terhadap kekuasaan Bali. Para pemuka Sasak yang mengadakan pertemuan di desa Kopang dan
sekaligus bertanggungjawab atas wilayahnya antara lain:
1.
Mamiq Mustiaji
dari Kopang.
2.
Guru Bangkol dari Praya.
3.
Mamiq
Ginawang*dariBatuliang.
4.
Mamiq Nursasih
dariSakra.
5.
Raden Melaya
Kusumadari Masbagik.
6.
Raden Wiranom
dariPringgabaya.Dalam musyawarahtersebut diputuskan untuk membantu Praya dan
mengangkat. TuanGuru Haji Ali Batu dari Sakra sebagai panglima perang.
Kemudian para pemuka Sasak mengalihkan perhatian Anak Agung memperluasmedan perang, bukan saja di kota Praya. Aturan penyeranganditetapkan sebagai berikut:
1.
Penyerangan ke
Pringgarata dilakukan oleh pasukan Masbagik,Rarang dan Kopang. Pertempuran pun
berkecamuk di sebelah barat Pringgarata, di desa
Sintung. Di desa Sintung tersebutPewanga
Anak Agung dan pengiringnya diserang sampai kocar-kacir. Tetapi Anak Agung
dapat meloloskan diri., Sebuah pecanangan direbut oleh pasukan Kopang yang
dipimpin olehHaji Abas, lalu dibawa ke Kopang sebagai bukti.
2.
Penyerangan
pasukan Bali di Praya ditangani oleh pasukan Sakradi bawah pimpinan Tuan Guru
Haji Ali. Setelah berhasil merebutPuyung, tepatnya di desa Peku
Keling dekat Kediri, Tuan GuruHaji Ali
terluka. Beliau lalu dibawa kembali ke Sakra. Anak Agung berhasil
meloloskan diri ke Narmada. Semua orangBali ditugaskan oleh Anak Agung menjadi
pengamat dan pengawas di setiap desa. Semua orang dibunuh, kecuali beberapa
penduduk desa yang karena hubungan baik dibiarkan tetap hidup, namun
haru~,meninggalkan desa itu.Pihak Bali di Lombok kemudian mendatangkan
sebanyak 1.200 orang dibawah
pimpinan Gusti Jelantik, putra dari RajaKarangasem Bali. Pasukan inilah yang
balik menyerang dengar.Menguasai desa demi desa hingga jauh masuk ke Timur
Juring,kecuali Praya yang sulit dijebol. Serangan juga diarahkari sampai keMujur
dengan sasaran akhir Sakra. Sedangkan di sebelah utara, prajurit Mataram memporak-porandakan Mantang, Kopang,
Rarang,Suradadi hingga ke Kotaraja dengan sasaran akhir Masbagik
danPringgabaya. Akibat serangan pasukan Bali ini, seorang pahlawanSasak
yang bernama Mamiq Mustiasih, adik dari Mamiq Mustiajigugur. Setelah itu pertempuran agak mereda, namun
masing-masing pihak tetap dalam keadaan waspada.Dengan luasnya wilayah
yang terlibat sehingga peperanganini disebut Perang Lombok Pada masa ini
penderitaan panjangdialami oleh masyarakat Sasak. Sawah ladang terbengkalai.
sehinggaterjadi kekurangan bahan makanan dan kelaparan pun terjadidimana-mana.
MEMINTA BANTUAN
Dalam pertemuan pemuka-pemuka Sasak di
Kopang tanggal9 Desember 1891
M (bulan ketujuh Jumadil Awal 1309
H) jugamemutuskan untuk minta bantuan persenjataan ke Belanda yang adadi Bali,
karena terbukti bahwa pihak Mataram melakukan kontak dengar Inggris di
Singapura untuk pembelian senjata dalam melawanorang-orang Sasak. Adapun sura
tersebut ditandatangani padatanggal 9 Desember 1891 M oleh ketujuh pemuka Sasak yaitu DjeroMudtiadji, dari
Kopang, Guru Bangkol dari Praya, Mamiq Noersasihdari Sakra, Mamic Ginawang dari
Batukliang, Raden Ratmawa dariRarang, Mamiq
Wiranom dari Pringgabaya dan Raden MalayaKoesoema dari Masbagik Surat tersebut
semakin memperkuat alasan Belanda untuk ikut campur menyelesaikar
permasalahan di Lombok. Akan tetapi pihak Belanda di bawah pimpinan GGMC.
Pijnacker Hordijk tidak dapat berbuat apa-apa. Hal itu disebabkan oleh
beberapa hal:
1.
Padahal
perjanjian 7 Juni 1843M
menyatakan bahwa "pulauSelaparang adalah milik dan kepunyaan Gubernemen
Belanda".
2.
Sibuk
menghadapi perang Aceh dan takut kepada Inggris.Sementara
pelanggaran-pelanggaran pihak Mataramdibiarkan seperti:
a.
Tahun 1891 M Mataram mengirim
bantuan ke Bali untuk membantu Karangasem melawan Klungkung
tanpa pemberitahuan Gubernur Jenderal.
b.
Pemberontakan 2 Agustus 1891 M tidak dilaporkan oleh Mataram kepada Belanda.
3.
Februari 1892M, kontrolir Liefrinck bermaksud datang keMataram, tetapi ditolak oleh raja.
4.
Anjuran Belanda
supaya Mataram tidak mengimpor senjatadengan menggunakan kapal laut tidak
dihiraukan.
5.
Mei 1982M residen Bali dan Lombok datang ke Lombok meminta keterangan tentang pengaduan orang Sasak
ditolak olehraja. .6.Raja Mataram berusaha agar Inggris turut campur ke
dalammasalah kontrak tahun 1843M. Kemudian kembali lagi Belandaikut campur tahun
1893M yang diwakili oleh Hordijk untuk mendamaikan rakyat Sasak
dengan Mataram. Tetapi ditolak olehMataram.
Kali ini Raad van Indie marah dan menempuh jalankekerasan.Kontrolir
Liefrinck kemudian mengambil inisiatif denganmendarat
lewat Labuhan Haji (sebuah pantai di sebelah selatanLombok Timur). kemudian
melaporkan bahwa: 1.Di Lombok rakyat
Sasak terancam kelaparan. 2Aktivitas penyerangan dari rakyat Sasak sudah
berkurang danhanya bertahan di pos
masing-masing. 3Pos-pos rakyat
di Praya setiap hari mendapat serangan dariMataram sementara rakyat kelaparan.4.Pemimpin-pemimpin dan rakyat Sasak telah bertekad
tidak akanmenyerah terhadap Mataram.5.Di pihak A.A. Made bertekad sehabis
perang akan membunuhsemua pemimpin Sasak
terkemuka dengan keluarganya serta parahaji agar tidak ada yang menganjurkan
pemberontakan.6.Menurut Liefrinck
rencana A.A. Made pasti akan dilaksanakan,terbukti dengan pemanggilan
dua orang pemuka Sasak dibunuholeh A.A.
Made.
TUNTUTAN BELANDA
Mengetahui laporan tersebut, Gubernur
Jenderal memutuskanuntuk ikut campur yang tidak dapat
ditunda lagi. Pada tanggal22 Mei 1894 M, Gubernur Jenderal mengirim surat kepada
menterikoloni Bergsma bahwa Belanda akan campur tangan untuk memperbaiki
nasib rakyat Sasak. Akan tetapi sebelum menggunakankekerasan Gubernur Jenderal
Van Der Wijck memerintahkan residenBali dan Lombok untuk menuntut Mataram
sebagai berikut:1.Raja Mataram minta
maaf dan menyatakan penyesalannya atas perbuatan raja yang tidak senonoh
kepada Gubernur Jenderal.2Raja
Mataram akan menuruti perintah Gubernur Jenderal dengantepat 3Penerimaan
campur tangan dalam keadaan yang rumit diLombok.Berdasarkan
laporan dari J.H. Liefrinck, Gubernur Jenderal diBetawi memerintahkan residen
di Singaraj a untuk datang sendiri keMataram membawa surat tuntutan (ultimatum)
yangkeberangkatannya terjadi pada tanggal 27 Mei 1894 M. Upaya perundingan yang diprakarsai oleh Belanda
untuk mempertemukanorang Sasak dengan Mataram Berakhir buntu. Orang-orang
Sasak meminta orang-orang Bali dipulangkan ke negerinya.
Kemudian pada tanggal 9 Juni 1894
M residen menyerahkan tuntutan yang bunyinya:
1.
Permintaan maaf
yang sebesar-besarnya atas sikap yang kurang pantas yang selalu diambil
terhadap Gubernemen dan petugas- petugasnya.
2.
Jaminan
terhormat, agar pemerintah kerajaan (Vorsten Bestuur)selalu ditaati pihak
Mataram. Pihak Mataram harus mengikutisegala
"perintah dari Gubernur Jenderal sebagai pelaksana dari pemerintah
atas seluruh Hindia Belanda, di mana
Lombok termasuk bagian dari
kekuasaannya.
3.
Anak Agung Made
diminta untuk bertanggungjawab dan bersedia untuk diasingkan ke pulau
lain.
4.
Menggunakan perantara residen untuk
mengakhiri kekacauan diLombok dan berjanji
akan tunduk dibawah peraturan yangdikehendaki oleh residen, demi kepentingan
tugas.
5.
Peletakan jabatan raja yang sudah tua
digantikan oleh penggantinya yang sah.
6.
Kesediaan untuk
melaksanakan penandatanganan kontrak politik yang baru, sesuai dengan
kehendak Gubernur Jenderal.
7.
Pembayaran
semua ongkos ekspedisi.Tuntutan-tuntutan tersebut di atas harus dijawab oleh
rajadalam waktu 3hari.
Pada tanggal 11 Juni 1894 M, raja
meminta penundaan jawaban dalam waktu yang tidak terbatas. Permintan
iniditolak pihak Belanda, karena pada tanggal 13Juni 1894 M, residen berangkat meninggalkan Lombok dan kembali
ke Singaraja dengantidak membawa hasil apapun. Belanda kemudian
mengirimkan pasukan untuk memerangi kerajaan Mataram di Lombok. Dalam bulan
agustus 1894 M, Belanda mengirimkan kapal perang-dengan pasukan
bersenjata lengkap di bawah pimpinan Jenderal Van Ham, para perwira
kebanyakan terdiri dari orang-orang Belanda,sedangkan serdadunya terdiri dari
orang Jawa, Ambon dan Manado.
TERBUNUHNYA ANAK AGUNG MADE
Dalam keadaan siap gempur tersebut,
pasukan Belandaditurunkan dari kapal ke pantai
sebelah utara Ampenan, di sekitar Pondok
Prasi. Sedangkan para pemimpinnya menghadap raja dengan permintaan supaya.pihak
kerajaan takluk dan menandatangani surat penyerakan. Melihat kekuatan
pihak Belanda yang tidak mungkinterkalahkan, maka raja terpaksa menyetujui
untuk berdamai, dengansyarat diantaranya bahwa pihak Belanda masih mengakui
kedaulatankerajaan Mataram atas Pulau Lombok. Kerajaan Mataramdibebankan ganti
rugi sebesar 1 juta Gulden, sedangkan penyerahanAnak Agung Made Karang Asem
tidak terlaksana karena ketikaterjadi pergolakan politik itu ia meninggal
dunia.Berita tentang kematian Anak Agung Made sendirimengandung
teka-teki sampai kini. Di masyarakat beredar beberapaspekulasi tentang kejadian yang menyebabkan tewasnya anak rajayang saat
itu menjadi incaran Belanda tersebut. Berikut akandiuraikan secara garis besar
beberapa versi tersebut:
1.
Anak Agung Made
telah melakukan Gamia Gamana (melakukanhubungan badan dengan salah satu anggota
keluarganya), makamenurut hukum kerajaan mereka harus dihukum mati,
meskipun pelakunya anggota keluarga raja.
2.
Menurut Belanda
dalam buku "Lombok Expeditie" tulisan W.Cool tahun 1896 M, bahwa Anak Agung Made
tewas karenaterbunuh dengan keris.
3.
Anak Agung Made
Karangasem, tidak rela diserahkan keBelanda, karena ia adalah seorang kasta
ksatria, maka lebih baik mati. la diduga bunuh diri.Dengan demikian
terjadilah perdamaian itu, maka kedua belah pihak bersepakat untuk
mengadakan upacara peringatan yang juga dihadiri oleh pemuka-pemuka Sasak
yang dilangsungkan pada tanggal 26 Agustus 1894 M. Pasukan Belanda yang diturunkan darikapal
membuat perkemahan di sebelah barat Karang Jangkong dansebagian menduduki
posisi di tanah lapang di muka Pura Meru yang berhadapan dengan Puri Ukir
Kawi di Cakranegara.
SEBAB KEKALAHAN MATARAM
1.
Mulai tumbuh kesadaran di kalangan
orang Sasak akan pentingnya makna
persatuan.
2. Sejak terjadi peperangan antara
Mataram-Sasak, kerajaanMataram tidak pemah
mendapat bantuan secara tulus dari para pendukungnya.
3. Pada akhir
pemerintahan raja tua, A.A. Gde Ngurah Karangasemtidak mampu mengendalikan
salah seorang anaknya, A.A. Made,yang terlalu memburu harta. Sedangkan putra
mahkota, A.A.Ketut Karangasem, tidak berdaya.
4. A.A. Made dan
A.A. Ketut Karangasem merasa malu. Kenyataan bahwa ketika perang di Praya
selama tiga bulan melawan tujuhorang saja mereka tidak mampu menang, padahal
pihak Matarammenggunakan berbagai persenjataan modem, hal itu menurunkanmoral
pihak Mataram.
5. Orang-orang
Sasak yang membantu Bali tergetar hatinya uanruntuh moralnya ketika mendengar
kumandang jihad fisabilillah.Akibatnya banyak orang Sasak yang berbalik haluan
danmembangun Sasak bersatu.
6.
Orang Sasak
keberatan dikirim berperang melawan KlungkungBali.
7. Dalam beberapa
peperangan yang mendatangkan malapetaka, pihak Mataram selalu meminta
bantuan dari Bali. Di sisi lain, diBali sendiri terjadi perang antar kerajaan.
8.
Jasa jasa
baik Belanda untuk menawarkan perdamaian ditolak oleh Mataram.
EmoticonEmoticon